46). PERUBAHAN ALAM

23.4K 2.9K 611
                                    

HAPPY READING❤

• • •

"AYAH"

Alina memeluk pria paruh baya yang sedang berjalan bersama ibunya dengan erat, sungguh dia sangat merindukan ayahnya itu.

"Alina kangen banget" Ucap Alina dengan masih memeluk ayahnya membuat Keano terkekeh dan membalas pelukan putri semata wayangnya itu.

"Ayah juga kangen"

"Alina gamau tau pokoknya Ayah harus tinggal di bandung titik." Dengan mendadak Alina melepaskan pelukan ayahnya dan melipat kedua tangannya di dada, gaya merajuknya.

Indah yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya. Lalu dia tersadar saat dia tidak melihat siapapun mengantar putrinya itu. "Kamu jemput bunda sama ayah sendirian?"

Alina mengerutkan keningnya, kemudian menggeleng. "Engga kok, Alina sama kak-" Mulut Alina tiba-tiba terbuka dan dia langsung melihat ke sekelilingnya, mencari keberadaan Alam.

"Astagfirullah bunda, tadi Alina kesini sama kakak pacar. Kok gaada ya." Ucap Alina seketika panik saat tidak melihat Alam disekitarnya.

Keano yang melihat itu langsung mencari ke sekelilingnya, dia memang mengetahui wajah Alam meski hanya lewat foto saja.

"Coba kamu telpon." Titahnya pada Indah yang langsung di laksanakan oleh Indah.

"Ayah, ayo bantuin cari kakak pacar." Alina menarik-narik tangan Keano membuat Keano mengangguk.

"Iya ayo ayah bantu cari." Keano menggenggam tangan Alina untuk mencari Alam di sekitar bandara ini, meninggalkan Indah yang masih mencoba menghubungi Alam.

"Apa Alam udah liat mas keano ya?" Gumam Indah dengan lirih.

Indah menggeleng pelan, dia tidak bisa membayangkan kedepannya jika itu benar-benar terjadi. "Gaboleh, pokoknya gaboleh secepat ini. Anaku juga harus bahagia." Ucapnya meyakinkan diri.

Indah lalu menyusul suami beserta anaknya yang sudah berjalan keluar dari bandara. Tak lupa matanya dia edarkan untuk mencari Alam. "Sayang, kata Alam dia pulang duluan." Ucapnya saat sudah berada di depan Alina dan suaminya yang masih mencari-cari calon menantunya.

"Dia pulang?" Keano menaikan sebelah alisnya.

"Iya, katanya dia harus ke kantor karna harus meeting." Jelas Indah, tentu berbohong.

"Yah, padahal Alina udah janji mau kenalin kakak pacar ke ayah." Ucap Alina dengan sedih. Dia kira Alam akan menemaninya kembali ke rumahnya dengan kedua orang tuanya.

Keano yang mendengarnya hanya tersenyum tipis. Dia merangkul bahu anaknya dan juga istrinya. "Gapapa, nanti kan bisa. Sekarang kita pulang ya?"

Alina hanya mengangguk lesu dan Indah langsung menyetujuinya.

• • •

Malam ini semua teman-teman Alam sedang berkumpul di rumah Alam sebab Alam memberi tahu mereka jika dirinya akan kuliah di luar negri, dan tentu saja mereka terkejut karna informasi ini sangat mendadak.

Banyak sekali pertanyaan yang ada di kepala mereka tentang keputusan Alam. Bagaimana bisa Alam mengambil keputusan ini? Bukannya Alam sudah mulai meneruskan perusahaan ayahnya? Dan masih banyak pertanyaan lagi, apalagi tentang Alina.

"Kenapa ngedadak gini sih Lam?" Tanya
Haikal dengan kesal. "Bukannya lo udah kerja disini, kita kan mau kerja sama nanti." Sambungnya lagi. Dia memang sudah sangat senang mengetahui Alam juga akan meneruskan perusahaan ayahnya, karna nanti dirinya akan mengajak bekerja sama dengan perusahaan Alam.

LIGHTERS (OPEN FREE ORDER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang