31). DALANG DARI PERUBAHAN ALINA

31.7K 3.5K 619
                                    

SELAMAT MEMBACA❤

• • •

Alam memasuki rumah Alina dengan langkah santai malam ini, dia menghampiri Indah yang sedang menonton tv di ruang tamu.

"Ternyata kamu, kirain siapa." Sapa Indah saat melihat Alam.

"Iya tante, Alina ada?" Tanya Alam, dia bergerak menyalimi tangan Indah.

"Aduh, emangnya kamu gatau?" Alam menaikan sebelah alisnya, menunggu kalimat selanjutnya dari mulut Indah sambil menggeleng. "Alina tadi sore pergi ke rumah tantenya, dia katanya mau nemenin Aluna."

Alam terdiam mendengarnya. Mengapa gadisnya itu tidak memberitahu dirinya? Alam tentu akan mengantarkan Alina kesana jika Alina memberitahu nya.

"Ai kesana sama siapa?"

"Sama supir rumah." Jawab Indah, "Emangnya kamu gatau?" Tanyanya penasaran, pasalnya aneh sekali jika Alam tidak mengetahui keseharian anakanya itu.

"Alam gatau tan." Jawab Alam jujur.

"Yaudah nanti kamu susulin aja kesana, tante juga khawatir soalnya disana banyak boneka Aluna."

Satu lagi, Alina sangat ceroboh. Gadis polos itu seakan melupakan dirinya yang sangat takut pada boneka. Alam yang tadinya kesal menjadi khawatir sekarang.

"Boleh minta alamat rumahnya tante?"

"Boleh, bentar tante share loc ke kamu." Alam mengangguk dan menunggu notif pesan dari Indah.

Setelah memeriksanya, dia berpamitan pada Indah dan keluar dari rumah Alina untuk menuju rumah sepupu kecil gadisnya itu.

• • •

Disinilah Alam sekarang, di depan gerbang rumah berlantai dua. Dia sudah menghubungi Alina, namun tidak ada jawaban. Sebenarnya dia bisa saja langsung memasuki rumah ini, namun dia harus pergi ke markas untuk beberapa hal yang mendadak.

"Ck" Alam berdecak malas saat gadisnya itu tidak mengangkat telponnya lagi.

Dia turun dari motor dan melangkahkan kakinya menuju satpam yang sedari tadi memperhatikannya. "Alina ada di dalam pak?" Tanya Alam.

"Maksudnya non Alina?" Tanya satpam itu memastikan. Alam mengangguk kecil sebagai jawaban.

"Oh ada den, tadi sore baru dateng. Aden temennya?" Alam mengangguk kembali.

"Iya, boleh masuk gak pak?" Satpam itu mengangguk dan membuka gerbang rumah majikannya.

"Saya titip motor saya ya pak, gaakan lama kok." Pesannya pada penjaga gerbang itu. Kemudian Alam melangkahkan kakinya menuju pintu utama yang tidak jauh dari sana.

Alam mengetuk pintu itu, tak lama kemudian muncul lah wajah Alina yang sangat terkejut mendapati dirinya. "Kakak pacar"

Alam berdecak dan mendekati Alina lalu memeluk gadis itu, dia sangat merindukan gadisnya. "Kenapa gak ngomong kalo mau kesini?"

Alina yang masih terkejut ditambah sekarang di peluk hanya bisa diam sambil menghirup parfum Alam. Sebenarnya dia sangat merindukan Alam, meskipun seharian tadi bersama Alam namun Alina merasa jauh hari ini dengan kakak pacarnya itu.

LIGHTERS (OPEN FREE ORDER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang