25). KEDATANGAN IBU ALAM

38.6K 3.5K 235
                                    

HAPPY READING❤

• • •

"Ambil buburnya lebih banyak lagi Ai," Ucap Alam pada Alina yang sedang menyuapinya sarapan pagi ini.

"Ya ampun kakak pacar, ini tuh udah gede tau." Alina menunjukan sendokan bubur yang sudah terisi pada Alam sambil melotot.

Alam terkekeh melihat itu, dia membuka mulutnya menerima suapan dari Alina. "Buat aku ini belum banyak Ai."

Alina cemberut mendengar hal itu, "Yaudah nih Alina tambahin." Alina kembali menyuapi Alam dengan porsi yang lebih banyak membuat Alam mengacungkan jempolnya.

"Ya ampun pagi-pagi udah liat ke-Uwuwan orang aja, gue kapan lord?"

Alina membalikan badannya pada Haikal yang baru saja datang bersama Vito.

"Eh kakak, bang Vino kemana?" Tanya Alina tanpa memperdulikan pertanyaan Haikal yang entah pada siapa.

"Vino masih sarapan"

Diam-diam, Alam kesal sendiri. Dia mencolek bahu Alina agar kembali menatapnya. "Kenapa kak?"

"Suapin lagi" Pinta Alam dengan nada yang sedikit kesal. Alina mengangguk dan mulai menyuapi Alam kembali.

"Yaelah, lu cembukur sama Vino Lam?" Tanya Vito sambil menahan tawa, disusul suara tawa dari Haikal.

Alam mendengus mendengarnya, sedangkan Alina hanya fokus menyuapi Alam dengan telaten.

"Gue yakin, Vino bener-bener tulus jadi kakak buat Alina. Kita juga sebenernya mau dipanggil abang, tapi sama Vino gaboleh." Jelas Haikal.

"Kenapa?"

"Ya karena Vino bener-bener pengen Alina jadi adiknya, makannya panggilannya juga harus beda sama kita-kita." Sekarang Vito yang menjawab.

"Kakak pacar" Panggil Alina pada Alam.

"Kenapa?"

"Kalo makan jangan sambil ngomong, pamali tau." Tegur Alina dengan lugu.

Alam bungkam mendengarnya. Dia langsung menurut dan makan sambil menatap Alina dengan senyum kecil.

"Yaelah, tadinya gue mau ngeledek si Alam. Tapi liat tatapan dia ke Alina bikin gue baper Asu."

Haikal yang berada disampingnya menatap ngeri pada Vito. "Lo kehabisan stok cewek?"

Vito yang ditanya seperti itu langsung menoyor kepala Haikal, dia mengerti apa yang dimaksud sahabatnya itu.

"Dengerin, seorang Vito gabakalan jomblo. Tapi tetep aja, gue baper liat ke-Uwuwan mereka."

"Gue juga sama To."

"Anjim lo Kal,"

Haikal tertawa begitu juga Vito, namun tawa mereka terhenti karena mendengar suara pintu terbuka, menampilkan Eva-ibu Alam.

"Alam" Eva berjalan dengan cepat ke arah Alam, dia langsung memeluk Alam yang hanya diam dengan rahang mengeras.

"Maafin mama nak," Terdengar suara isakan Eva.

"Tante mamanya kakak pacar?" Tanya Alina yang sedari tadi hanya diam menyimak semuanya, ditangannya masih terdapat bubur yang akan dia masukan ke mulut Alam.

Eva melepaskan pelukannya, dia memperhatikan Alina sebentar lalu kembali menatap Alam. "Siapa dia? Pacar kamu?."

Alam tidak menjawab, dia malah memberi isyarat pada Haikal untuk membawa Alina pergi dari ruangan itu.

LIGHTERS (OPEN FREE ORDER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang