27). IBU DARI ANAK-ANAK KU

39.8K 3.6K 531
                                    

SELAMAT MEMBACA!❤

• • •

Pagi ini, Alam sudah bersiap dengan seragam sekolahnya. Dia memang memutuskan untuk kembali bersekolah hari ini. Tadinya Ayahnya melarang, namun bukan Alam jika dia tidak melakukan hal yang ia inginkan.

"Kamu mau jemput Alina?"

Pertanyaan Ayahnya menjemputnya kembali pada ingatan kemarin sore di rumah Alina. Dimana Aluna, gadis kecil yang menangis karena orang tuanya akan berpisah.

Alam tidak tega melihatnya, dia tahu betul rasa sakit saat orang tuanya dulu saat bercerai. Apalagi Aluna, anak kecil yang belum tau apa itu perceraian yang sesungguhnya.

"Hm" Alam hanya berdehem singkat.

Josua terkekeh mendengarnya, anaknya ini. Jika sama Alina saja Alam akan hangat, namun saat bersama dirinya ternyata masih sama.

"Malam kamu engga keluar dari kamar?" Josua masih berusaha mencairkan suasana pagi ini, dia sengaja datang langsung ke kamar anak pertamanya itu.

Rencananya tadi malam dia memang akan mengunjungi markas, tapi tidak jadi. Dia sedang ingin menenangkan hatinya. Jika dia berada di markas, yang ada teman-temannya akan merecokinya.

"Males," Jawab Alam kembali singkat, dia meraih tas nya saat dia sudah siap dengan jaket hitam yang menjadi kebanggaannya.

"Kata Leo, kemarin dia kesini. Benar?" Seburuk apapun Leo dengan Alam, mereka berdua tetap darah dagingngnya.

Suasana hati Alam yang memang sedang tidak baik, ditambah Ayahnya menyinggung adiknya di pagi ini membuat Alam semakin tidak baik-baik saja.

Alam tanpa menjawab langsung melenggang pergi keluar dari kamarnya. Dia berjalan menuju bagasi untuk mengambil mobilnya.

Suara panggilan membuat dirinya mengalihkan perhatiannya, terdapat nama Arlan disana.

"Lo masuk?" Tanya Arlan. Seperti biasa, Tho the point.

"Hm"

"Oke" Lalu panggilan di matikan sepihak dari Arlan.

Arlan, sebenarnya pria itu mempunyai rasa peduli yang tinggi pada teman-temannya. Hanya saja cara Arlan menunjukannya berbeda dengan yang lain.

• • •

Alina memekik senang saat mobil Alam sudah datang, dia langsung memasuki mobil Alam dengan senyuman di bibirnya.

"Kakak pacar" Sapanya dengan ceria.

Alam tersenyum tipis sebagai jawabannya. Alina sangat cantik hari ini, Ah gadisnya memang selalu terlihat cantik dan menggemaskan.

"Kenapa nunggunya di depan?" Tanya Alam sambil memasangkan sabuk pengaman Alina. Alam merapihkan helaian rambut Alina yang menutupi wajah Alina dengan lembut.

"Habisnya kakak pacar lama tau." Ucap Alina dengan nada yang manja, membuat Alam lagi-lagi tersenyum tipis.

"Maaf"

Alam tidak tau bagaimana cara membujuk perempuan. Namun dengan Alina, Alam akan selalu berusaha menjadi yang terbaik.

"Iya gapapa kok kakak pacar" Jawab Alina dengan semangat.

LIGHTERS (OPEN FREE ORDER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang