10). ALAM MENGHILANG, ALINA IKUT MENGHILANG.

62.6K 5.2K 459
                                    


Happyreading❤

• • •

Alina kembali melihat jam yang melingkar ditangannya. Sekarang sudah jam 6:30, namun Alam belum ada tanda-tanda menjemputnya. Alina menghela napas pelan, dia membuka ponselnya dan berniat menghubungi Alam, namun tidak diangkat.

"Loh sayang, kamu belum berangkat?"

Alina membalikan badannya dan menghadap ke arah ibunya yang sedang menatapnya "Iya bun, kakak pacar belum dateng"

Indah seperti berfikir sebentar "Udah di telpon?" Alina mengangguk "Udah tapi gak diangkat"

"Yaudah kamu diantar sama bunda yu" Ajak indah pada Alina yang sedang resah.

"Tapi kasian nanti kalo kakak pacar kesini" Jawabnya pelan

"Gak akan kesini kayanya. Yu kita brangkat sekarang" Alina akhirnya mengangguk. Dia mengikuti ibunya memasuki mobil. Dia akan mengirim pesan saja kepada Alam.

Kakak Pacar:
Kak alina berangkat sama bunda, soalnya kakak pacar lama. Jangan kerumah ya, alina gamau kakak telat😙😙😙😙

Setelah itu dia menyimpan kembali ponselnya ke saku. Jalanan pagi ini sudah sedikit ramai membuat mereka akan sedikit lama di perjalanan.

"Bun, Ayah kapan pulang sih? Lama banget perasaan" Keluh Alina. Pasalnya Ayahnya itu sudah satu bulan belum pulang.

"Mungkin Ayah lagi banyak kerjaan sayang. Tapi nanti bunda chat deh suruh pulang"

"Gitu dong, itu baru bundanya Alina" Indah hanya diam saja mendengar ucapan puterinya itu.

"Emm bun?" Indah menatap Alina seklias "Apa?"

"Boleh minta tolong gak?" Alina menjeda ucapannya "Rara sama riri belum dikasih makan hhe"

Indah mendengus mendengar itu "Kebiasaan. Yaudah nanti bunda yang kasih makan"

"Yeyyy makasih bunda"

"Hmm"

• • •

Alina mengetuk-ngetuk telunjuknya didagunya. Sekarang sudah memasuki jam istirahat. Namun dirinya belum mau ke kantin karena Alam belum menjemputnya. Membuat Intan dan juga Putri ikut menemani Alina.

"Lin, kayanya kak Alam gak masuk deh"

Alina terdiam mendengar ucapan Intan. Apa iya Alam tidak masuk? Tapi kemana? Tadi pagi juga dia tidak melihatnya karena pas dia datang bel sedang berbunyi.

"Iya deh kayanya Lin. Kan kalo kak Alam sekolah pasti jemput kamu kesini" Tambah Putri. Intan mengangguk pelan "Mending kita ke kantin sekarang. Trus nanti tanyain sama temen-temennya"

Alina mengangguk setelah memikirkan ucapan Intan. Mereka langsung berjalan menuju kantin. Alina mengedarkan pandangannya ke seluruh kantin. Pandangannya terkunci pada sekumpulan siswa laki-laki, Geng Wolf.

"Anterin Alina kesana ya?" Pintanya pada Intan dan Putri. Mereka mengangguk dan mulai berjalan menuju teman-teman Alam.

"Permisi kak" Ucap Alina pelan membuat semua laki-laki yang ada disana menoleh.

LIGHTERS (OPEN FREE ORDER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang