41). AGEN RAHASIA

28.4K 3.2K 481
                                    

HAPPY READING❤

• • •

Alam mengerjapkan matanya saat mendengar dering ponsel disebelahnya. Dia melihat pada Alina yang berada di pelukannya, ternyata dia ketiduran. Niatnya hanya ingin menemani gadisnya untuk tidur siang namun dia malah ikut tertidur.

Alam melepaskan pelukannya pada Alina dengan hati-hati, lalu dia mencium kening gadis itu sebelum dia menegakkan tubuhnya dan mengangkat telpon.

"Hallo Lam, gawat Lam gawat."

Seru seseorang di sebrang sana yang Alam kenali adalah suara Erik. Dia memang tidak melihat siapa yang menelponnya dan langsung mengangkatnya.

"Kenapa?"

"Di markas ada orang-orang yang mau nyita senjata kita. Mereka ngakunya agen rahasia." Jelas Erik.

"Shit, kasih telponnya sama Arlan."

"Arlan sama yang lainnya lagi ngadepin mereka bos."

"Lo gantiin Vino, dan suruh dia kesini." Lalu Alam langsung mematikan telponnya dengan sepihak.

Alam mengambil jaket dan kunci motornya, lalu berjalan keluar dari kamarnya menuju bagasi. Namun saat didepan pintunya, Alam kembali lagi kedalam kamar dan mengecup kening Alina yang masih terlelap.

Kemudian Alam langsung berjalan cepat, tak lupa menitip pesan pada pekerja di rumahnya jika Vino datang suruh dia untuk menjaga Alina.

• • •

Kedatangan beberapa pria berbadan besar yang langsung masuk ke markas Worewolf membuat mereka yang sedang asik bercanda menjadi berdiri tegak.

"Kalian siapa?" Tanya Arlan langsung, dia langsung maju kedepan karna disini dia adalah Wakil ketua mereka.

Salah satu pria yang di yakini bos dari beberapa yang lainnya menjawab, "Kami adalah anggota Agen Rahasia yang akan menyita bisnis senjata milik Geng kalian." Ucapnya datar dan penuh tekanan.

"Atas dasar apa?" Tanya Haikal yang sudah tersulut emosi sehab beberapa dari pria itu berkencar di markas mereka.

"Dari sebuah laporan tertulis jika bisnis persenjataan kalian adalah Ilegal."

Arlan mengerutkan keningnya bingung. Bagaimana mungkin? Sudah jelas-jelas bisnis ini sudah Legal dan mereka mempunyai bukti-bukti berkasnya.

"Bisnis ini udah Legal dari awal om." Seru Vito yang berdiri di samping Vino.

"Saya gak peduli, karna hari ini juga semua senjata kalian akan kami sita."

"Bangsat!" Umpat Arlan karna beberapa dari mereka yang berpencar sudah akan menaiki tangga, langsung saja Haikal berjalan cepat menuju mereka untuk menghentikan aksi mereka.

"Cepet serang mereka!" Teriak Arlan menggema di seluruh ruangan.

Vito dan Vino langsung saja membantu Arlan dan Haikal, begitupun dengan anggotanya yang lain yang kebetulan sedang disini.

Haikal bertarung dengan pria yang baru saja berusaha menaiki tangga yang akan menuju ke ruangan senjata. Dia menendang perut pria itu yang langsung melemahkan pria itu. Tak cukup sampai disana, Haikal langsung memanfaatkan kesempatan dengan menonjok pipinya.

LIGHTERS (OPEN FREE ORDER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang