Happyreading❤
• • •
Alam melangkahkan kakinya menuju lantai bawah. Jam baru menunjukan jam enam, namun dia akan berangkat sekolah sekarang. Tidak biasanya memang, tapi Alam berencana untuk menjemput Alina. Jadinya dia harus berangkat pagi-pagi.
"Ini gara-gara kamu gak becus jadi seorang ibu! Liat alam, dia jadi anak brandalan! Dia terkenal dengan keberingasannya! Dia bertato Eva Kamu memang tidak becus jadi ibu"
"Loh gabisa gitu dong mas, ini semua ngga salah aku sepenuhnya"
"Salah kamu! Harusnya istri tuh diem dirumah, jaga anak. Bukannya kerja!"
Alam, sang topik pembicaraan hanya melenggang melewati dua orang paruh baya yang sedang bersebat itu. Dia sudah biasa melihat dan mendengar pemandangan itu setiap dia berada dirumah, itu sebabnya dia lebih suka diam di markas.
"Alam, kamu mau sekolah sayang?" Tanya Eva-Ibu Alam.
Alam hanya melihatnya sekilas lalu kembali berjalan menuju pintu utama. Baginya melayani kedua orang tuanya hanya akan membuang waktu dan akan menguras emosinya saja.
"Lihat, bahkan dia membenci ibunya sendiri!" Bentak Josua-Ayah Alam.
Hanya itu yang terakhir Alam dengar sebelum dirinya benar-benar melajukan motor besarnya itu. Alam menambah kecepatan motornya saat cuplikan perdebatan orang tuanya melintas dipikirannya, bohong jika perdebatan kedua orang tuanya tidak mengganggu pikirannya.
Dia akan melampiaskan segalanya setiap malam, seperti bersenang-senang di club atau pergi balapan bersama teman-temannya. Dia ke club hanya untuk minum, tidak untuk yang lain.
Dia mengerem dan memberhentikan motornya didepan gerbang rumah Alina. Satpam dirumah itu langsung membukakan gerbang untuknya. Alam kembali menghidupkan motornya dan menjalankannya dengan pelan ke halaman rumah itu.
Alam melepas helmnya dan merapihkan rambutnya sebentar. Dia menghela napasnya pelan sebelum berjalan menuju pintu yang tertutup itu. Kemudian memencet belnya.
Sedangkan Alina yang sedang sarapan mendengar bel itu jadi bertanya-tanya sendiri. Siapa yang datang pagi-pagi begini? Apa ayahnya yang sedang berada diluar kota?
"Alina, kamu kedepan ya liat siapa yang datang" Alina hanya mengangguk menanggapi ucapan bundanya.
Dia melangkahkan kakinya dengan cepat, barangkali perkiraannya benar jika itu ayahnya. Dia membuka pintunya dengan semangat.
"Aya-- Woaaaahhh" Ucapnya terkejut sambil berdecak kagum saat melihat Alam sedang duduk gagah dimotor besarnya.
Kemarin, Alina takut saat melihat Alam yang bertato. Hari ini, dia jadi mengagumi Alam yang tampan ditambah tato yang menambah ketampanan laki-laki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIGHTERS (OPEN FREE ORDER)
Teen Fiction[FOLLOW AKUN AKU DULU SEBELUM MEMBACA] Cover by: Dngraphiccc_ Alam Erlangga Addison, Ketua dari Geng besar di kotanya, Geng Worewolf. Pria dengan Tatto di seluruh tubuh atasnya dan juga Tindik yang slalu menjadi ciri khasnya. Selain karena Alam itu...