48). BERTEMU KEMBALI

24.5K 2.9K 982
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN

Happy Reading❤

• • •

SMA PLATON sedang melaksanakan Ujian kenaikan kelas setelah kemarin melaksanakan Ujian Sekolah kelas dua belas. Jadi, yang datang ke sekolah hanya anak-anak kelas sepuluh dan sebelas. Namun, jika kelas dua belas ada keperluan di sekolah, mereka boleh datang ke sekolah asal jangan mengganggu kegiatan yang sedang di laksanakan.

Alina

Gadis itu juga masih berkutat dengan beberapa soal terakhir di kertas ujiannya. Waktu masih tersisa sekitar tiga puluh menit namun tinggal dua soal terakhir yang belum dia kerjakan. maklum, gadis itu belajar siang malam untuk ujian ini.

"Na, sttt."

Alina menoleh, ternyata Intan yang memanggilnya. mereka memang satu ruangan, mengingat nama awal mereka berada di urutan atas. sedangkan Putri, gadis itu berada di ruangan lain bersama teman-temannya yang lain.

"kenapa?" tanya Alina dengan nada berbisik

Sebelum menjawab, Intan memperhatikan sekilas pengawas yang piket di ruangan mereka. Memastikan pengawas itu sedang lengah. Setelah aman, Intan kembali memfokuskan dirinya ke Alina. Namun sepertinya dewi fortuna sedang tidak memihak padanya, Alina sudah maju ke depan dan sedang menyerahkan soal Ujiannya.

"Ih dasar gak berkeperitemanan." Gerutu Intan dalam hati.

Toilet, menjadi tempat tujuan Alina setelah dia keluar dari ruangannya. Kooridor masih sepi, mungkin karna murid-muridnnya masih mengerjakan Ujian. Dia sudah sangat ingin pipis, itu sebabnya dia menghiraukan Intan tadi.

Setelah sampai, Alina memasuki salah satu bilik toilet yang ada di sana. Setelah menuntaskan keinginannya, Alina kembali keluar. Namun suara dering ponselnya membuat gadis itu berhenti. Ternyata dari ayahnya.

"Hallo Assalamualaikum Ayah?" sapa Alina ketika panggilan keduanya terhubung.

"Waalaikumsalam anak ayah. Gimana, ujiannya lancar?"

"Lancar ayah. Ayah jadi kan jemput Alina?" Tanya Alina antusias. Dia sangat senang karna hari ini hari pertama dia sekolah dan hari pertana juga dirinya di jemput lagi di sekolah oleh ayahnya.

Terdengar kekehan di sebrang sana. "Jadi sayang. Kalo ayah telat kamu nunggunya di sekolah sekolah ya, jangan di halte." pesan Keano.

"Siap ayah" Jawab Alina semangat.

"Yasudah, ayah tutup ya. Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

panggilan keduanya pun tertutup. Alina kembali melanjutkan langkahnya menuju ruangannya lagi. Tapi tatapan Alina terpaku pada sosok pria bertato yang sedang berjalan bersama teman-teemannya. Entah apa yang mereka lakukan disini, namun Alina sangat senang melihat Alam. Sebab mereka tidak bertemu selama dua hari ini, berkomunikasi saja tidak.

"KAKAK PACAR" Teriak Alina dengan semangat. Dia tidak perduli teman-temannya akan terganggu oleh suara cemprengnya.

Disana, Alam menatapnya dengan tatapan terpaku. Setelah beberapa detik, Alam menetralkan mimik wajahnya menjadi dingin. Teman-temannya yang melihat itu langsung memasang raut wajah senang, agar Alina tidak sedih.

"Kakak pacar, Alina kangen banget." Ujarnya saat sampai di depan Alam. Lalu Alina bergerak ingin memeluk Alam, namun dengan cepat Alam menghindar. Alina yang melihat itu langsung menatap sendu Alam. Namun tak berselang lama, karna kata ibunya pun dia harus berusaha supaya Alam kembali hangat seperti dulu.

LIGHTERS (OPEN FREE ORDER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang