40). KEMBALI SEKOLAH

35.9K 3.3K 490
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!☠⚑

• • •

Pagi ini, Alam disuguhi pemandangan yang indah. Yaitu Alina. Melihat gadis itu masih tidur di pagi hari ini adalah hal yang menggemaskan menurut Alam. Mereka memang tidur sekamar, namun tidak seranjang. Awalnya memang Alam harus memenuhi keinginan Alina yang ingin tidur dengan dirinya, namun setelah Alina benar-benar terlelap Alam langsung pindah tidur di sofa.

Alam hanya menjaga kehormatan gadis itu, Alam menghargai Alina. Meskipun dia tidak akan berbuat macam-macam, namun tetap saja tidur seranjang dengan statusnya sekarang sedikit kurang wajar menurut Alam. Terkecuali jika Alina sedang sakit atau dirinya.

Alam bangkit dari tidurnya yang hanya di baluti celana boxer karna Alina menginginkan Alam bertelanjang dada semalam dengan alasan ingin tidur bersama tato-tatonya.

Alam tidak langsung mendekati Alina, namun terlebih dulu membuka gorden kamarnya agar terkena cahaya matahari. Lalu setelah itu Alam mendekat pada ranjang yang dimana Alina masih tidur pagi ini.

Alam duduk di kasur dan mengecup kening Alina. "Wake up baby girl," Bisiknya, setelah itu Alam membenarkan rambut Alina dan mengelus pipi gadis itu.

Melihat tidak ada pergerakan sama sekali, Alam mengelus dan memijat pelan kening gadisnya. Berharap semoga cara ini membuat Alina terbangun.

"Hei, ayo mandi. Kita harus sekolah," Ucapnya ketika dia berhasil membuat gadis bermata bening itu membuka matanya.

Alina tersenyum melihat Alam duduk di sebelahnya. Dia senang awal harinya di suguhi pemandangan yang indah seperti ini. Alina bangun dari tidurnya dan langsung melangsak masuk pada pangkuan Alam dan memeluk Alam serta menaruh wajahnya di leher kakak pacarnya.

"Mandi Ai," Alam menghela napas melihat kelakuan manja kekasihnya pagi ini, namun tak urung tangannya mulai mengelus punggung gadisnya.

"Ngantuk," Rengek Alina dengan manja. "Gausah sekolah deh kakak pacar." Bujuk Alina.

"Kenapa hm?" Alam masih setia mengelus punggung ramping gadisnya itu.

"Pengen sama kakak pacar aja disini," Ucap Alina.

Alam tersenyum kecil mendengarnya. "Sekolah dulu, calon ibu dari anak-anak aku harus pinter." Alam melepaskan pelukan Alina dan mengecup kedua pipi gadis itu yang saat ini sedang malu.

"Ih kakak pacar, Alina malu." Ucap Alina jujur, "Kapan sih kakak pacar kita nikah? Alina pengen cepet-cepet jadi ibu beneran tau." Tanyanya sambil menyentuh tato-tato Alam.

Alam terkekeh kecil mendengarnya. "Mau nikah cepet?" Alina mengangguk antusias.

"Iya, terus harus ada kuenya yang gede ya kakak pacar. Yang ada foto kita berdua," Alina terkekeh kecil sambil membayangkan semuanya.

"Yaudah kalo gitu sekolah dulu, biar cepet lulus terus nikah." Jelas Alam dengan sabar, sambil membujuk Alina untuk sekolah pagi ini.

"Beneran?" Tanya Alina dengan mata berbinar.

Alam yang melihat itu tidak tahan untuk mengangguk dan mendaratkan kecupan di wajah gadisnya. Alina hanya bisa tertawa kegelian karna ulah pacarnya itu.

• • •

Sekarang, semua siswa-siswi Platon dibuat melongo melihat Arlan dan Intan yang baru saja tiba di sekolah. Dengan Intan yang dibonceng oleh Arlan membuat semua orang bertanya-tanya tentang hubungan mereka berdua.

Termasuk Alam dan teman-temannya yang memang barusaja datang, juga Alina yang masih setia disamping Alam. Mereka ikut menyaksikan bagaimana si cuek Arlan dan si bar-bar Intan yang baru saja datang berdua. Catat, berdua!.

LIGHTERS (OPEN FREE ORDER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang