30). BANDO DARI KAKAK PACAR

33.3K 3.3K 610
                                    

HAPPY READING!

• • •

Alina, gadis polos itu tengah berkutat dengan ponselnya dikamar miliknya. Dia sedang membuka aplikasi berwarna oren yang menampilkan beberapa cerita pada ponselnya.

Posisinya dia sedang duduk bersandar pada ranjang kasurnya dan makanan ringan disampingnya. Malam ini dia memutuskan untuk maraton membaca novel sampai dia kuat menahan kantuk.

Alam tadi mengabarinya jika dia sedang berada di markas gengnya, dan Alina memakluminya. Dia tidak boleh terlalu manja, seperti kata Intan tadi siang.

Flashback on:

Sambil menunggu Alam menjemputnya untuk pulang, Alina berdiam di kelas bersama Intan. Sedangkan Putri sudah pulang duluan karena dijemput.

"Alina"

Alina menoleh kepada Intan, "Iya Intan, kenapa?"

"Apa lo gak bisa berubah?" Tanya Intan hati-hati.

"Maksud Intan berubah gimana?" Alina malah balik bertanya sebab dia kurang mengerti apa yang di maksud oleh sahabatnya.

Intan menghela napas, dia harus pelan-pelan jika bicara dengan Alina. "Maksud gue, apa harus lo semanja ini dari dulu? Apalagi sekarang lo udah punya pacar Na. Apa lo gamau ngurangin sifat manja lo?"

Alina mengerjapkan matanya saat mendengar pertanyaan Intan. Alina menundukan kepalanya, "Alina manja ya?" Tanyanya entah pada siapa.

"Sebenarnya Na, gue gak masalah kalo lo terlalu manja sama Alam. Soalnya dia pacar lo, jadi wajar aja kalo lo manja sama dia. Tapi kayanya lo harus kurangin kemanjaan lo sama Vino."

Alina menoleh dengan cepat, "emangnya kenapa?"

"Na, Putri suka sama Vino jadi lo harus sedikit jaga jarak sama dia." Ucap Intan spontan, mengabaikan raut wajah Alina yang terkejut Intan kembali berbicara. "Tapi Na, kalo di pikir-pikir, lo harus ngurangin sifat manja lo sama Alam juga."

Raut wajah Alina menjadi murung sekarang. "Emangnya salah ya Alina manja sama kakak pacar? Trus salah Alina juga kalo Putri suka sama bang Vino tapi Alina manja sama bang Vino? Kan bang Vino abangnya Alina."

Intan sebenarnya tidak tega melihat mata Alina yang sudah berkaca-kaca, tapi dia harus melakukan ini. Dia tidak mau Putri terus menahan sakit saat melihat kebersamaan Alina dan Vino.

"Gaada yang salah sama keduanya Na. Lo boleh manja sama Alam, tapi kayanya harus lo kurangin."

"Kenapa?" Tanya Alina tidak terima.

"Alam bisa ilfil lama-lama sama lo kalo lo manja terus."

"Gitu ya?" Tanya Alina dengan nada sedih. "Kalo gitu Alina gaakan manja lagi sama kakak pacar."

"Hm, itu lebih baik Na. Trus lo juga emang gak salah sama Vino, tapi sebaiknya lo lebih menjaga jarak aja sama Vino. Meskipun lo udah nganggep dia sebagai kakak lo, tapi inget Na, dia tetep bukan siapa-siapa."

LIGHTERS (OPEN FREE ORDER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang