PUTAR LAGUNYA, BIAR FEELNYA DAPET. SOALNYA AKU TADI NGIRIS BAWANG DAN AIR NYA TUMPAH DISINI❤
MAAF LAMA YA😊
HAPPY READING⚑☠
• • •
01.30
Keramaian yang biasanya mengisi ruangan basecamp Worewolf, kini hilang untuk sesaat. Gedung milik keluarga Addison yang di sulap menjadi markas itu kini seperti gudang tak terpakai. Sunyi dan menegangkan. Pelakunya tak lain adalah sang ketua, Alam.
Alam sengaja mengumpulkan semua anggotanya untuk datang ke markas malam ini juga. Terhitung ada dua ratus kurang karna anggota persenjataan dan juga yang lainnya ikut di kumpulkan. Mungkin yang tidak datang hanya orang-orang yang memang sedang bertugas mengingat Alam akhir-akhir ini memerintah mereka.
Alam berdehem untuk memberi kode bahwa dirinya akan mulai berbicara. Dengan posisi dirinya yang duduk di kursi kebesarannya beserta Arlan yang di sebelahnya, Alam menghela napas pelan lalu mulai berbicara.
"Selamat malam"
"MALAM BOS" jawab semuanya. Tidak ada raut-raut bercanda diantara mereka semua, termasuk Vito.
"Setelah gue gak ada, gue mau kalian terus sama-sama. Terus jadi keluarga, dan terus lanjutin geng ini sampai penerus-penerus selanjutnya." Ujar Alam. Semuanya langsung mengangguk. Mereka tahu ini bukan permintaan, namun perintah.
"Lo bukan gak ada, tapi cuman pindah." Ketus Arlan. Dia tidak suka ucapan Alam yang seakan-akan akan pergi selamanya.
Alam tidak menanggapi, sedangkan yang lainnya langsung membenarkan ucapan Arlan.
"Arlan bener. Lagian di mana pun lo tinggal, Worewolf tetep berada di bawah pimpinan lo." Haikal berkata dengan lantang yang langsung di soraki oleh yang lainnya.
"SETUJU"
"GAK ADA KETUA SELAIN BANG ALAM"
"BANG ALAM TERDEBESTTTT"
"ALAM I LOVE YOU" Sudah bisa menebak kan siapa yang berteriak ini?
"HUUUUUUU"
"Ibaratnya, satu ginjal Worewolf selalu lo bawa. Itu artinya, ginjal yang disini tinggal satu. Dan kalo lo gak bawa ginjal salah satu jantung Worewolf, ginjal lo juga cuman satu. Ngerti kan seberapa penting lo disini?" Jelas Erik
Alam tersenyum tipis mendengarnya. Erik benar, Worewolf adalah salah satu jantungnya. Ingin rasanya Alam tetap berdiam diri disini. Tetap menjadi salah satu alasan kebersamaan mereka, tetap menikmati canda tawa mereka, dan tetap selalu ada untuk Alina.
Namun Alam segera menggeleng pelan, masih ada yang harus ia capai kedepannya.
"Lo bener. Maka dari itu gue pengen seseorang bisa gantiin gue buat jagain ginjal yang gue tinggalin disini."
Sontak saja ucapan Alam barusan membuat ruangan riuh karna memang tidak mau ada ketua baru atau ada pengganti Alam. "Gue minta jangan ada yang menolak sama keputusan ini"
"Gue ingin Arlan merangkak menjadi ketua selama gue gak ada"
Hening.
mereka tidak menolak ataupun menerima. Bagi mereka, Alam dan Arlan sama-sama penting di posisi yang berbeda.
Arlan yang mendengar itu berdecak, firasatnya tidak salah. "Lam sebaiknya kita istirahat, besok lo berangkat"
"Gue tidur di pesawat nanti" Jawab Alam. "Dan gue gak mau ada penolakan untuk yang barusan." Tegas Alam yang di angguki yang lainnya. Sedangkan Arlan hanya menghela nafas, Dalam hati dia mengumpati Alam yang keras kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIGHTERS (OPEN FREE ORDER)
Teen Fiction[FOLLOW AKUN AKU DULU SEBELUM MEMBACA] Cover by: Dngraphiccc_ Alam Erlangga Addison, Ketua dari Geng besar di kotanya, Geng Worewolf. Pria dengan Tatto di seluruh tubuh atasnya dan juga Tindik yang slalu menjadi ciri khasnya. Selain karena Alam itu...