Happyreading❤
• • •
Alina menghempaskan tubuhnya kekasur, lalu dia mengingat kembali kejadian disekolah tadi sampai barusan dia diantarkan kerumah oleh kakak kelasnya yang menjelma menjadi pacar pertamanya itu.
"Kenapa sih aku tadi pake ngaku-ngaku aku pacarnya, ya emang sih kakak pacar ngakuin. Tapikan malu, aku kesannya kaya yang udah lama suka sama dia. Terus aku juga kaya cewek gampangan, kan kata Intan jadi cewek tuh jangan gampangan tapi harus susahan"
Alina masih mengingat waktu kakak kelasnya itu mengajak dirinya pulang dan dia hanya menurut bak anjing yang menurut pada majikannya. Tadi, dimobil hanya ada keheningan. Biasanya Alina akan mengoceh kepada siapapun, tapi tadi pengecualian karena Alina bingung harus berbicara apa.
"Abisnya kakak pacar baik ganteng sih, terus baik udah nolong Alina dari kakak jelek itu"
Biar saja dia menyebut Melisa dengan kakak jelek. Setelah Alina pikir-pikir Melisa terlalu jahat pada dirinya, dia juga ingat apa yang membuat kakak kelasnya itu membully dirinya. Jadi dia akan memanggil Melisa dengan sebutan kakak jelek, kan menurut Melisa dia lebih cantik?.
Ting
Alina mengambil ponsel yang berada dinakas, dia menyerit bingung saat melihat ada pesan dari nomor yang tidak dikenalnya.
+62xxxxxxxx
Bsk w jmptDahinya menyerit, bibirnya sedikit terbuka kebawah pertanda bingung ala Alina "Siapa ya?" Cukup lama Alina berfikir namun tidak ada jawaban "Eh iya kan belum Alina bales" Alina tertawa kecil merutuki kebodohannya.
Me
Siapa ya?+62xxxxxxxx
AlmAlina memmbulatkan matanya, apa tadi katanya Alm? Maksudnya Almarhum? Alina berjengjit ngeri, tanpa pikir panjang dia langsung berlari ke lantai bawah menuju ibunya.
"AAAA BUNDA ADA ORANG YANG UDAH MATI NGIRIM PESAN KE ALINA"
Alina berteriak histeris membuat Indah-ibunya memegang dadanya karena terkejut. Alina menghampiri bundanya yang sedang menonton tv, drakor kesukaannya.
"Kenapa si ini teriak-teriak. Ini bukan hutan Alina" Peringatnya, tapi tak dihiraukan oleh Alina.
Alina sibuk mengatur nafasnya, lalu dia mengangkat ponselnya tinggi-tinggi dengan layar menuju ke pinggir lalu dia putar agar layarnya menuju kebawah.
"Liat bunda, orang mati ngirim Alina pesan"
Indah berdecak malas "Apasih kamu ini, ada-ada aja. Mana coba hp nya siniin, kalo begitu bunda gak bisa liat" Alina menyengir lalu dia memberikan ponselnya pada ibunya.
Indah menyerit bingung, lalu dia membalas pesan itu agar kebingungannya terobati.
Me
Alm siapa?"Bener kan bunda? Ada orang mati yang ngirim pesan nyasar ke Alina. Hiks Alina takut kalo dia ngancem Aluna, terus ngajak Alina mati gimana?" Tanya Alina sesedih mungkin saat melihat bundanya yang sangat santai itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIGHTERS (OPEN FREE ORDER)
Teen Fiction[FOLLOW AKUN AKU DULU SEBELUM MEMBACA] Cover by: Dngraphiccc_ Alam Erlangga Addison, Ketua dari Geng besar di kotanya, Geng Worewolf. Pria dengan Tatto di seluruh tubuh atasnya dan juga Tindik yang slalu menjadi ciri khasnya. Selain karena Alam itu...