Selamat Membaca😝❤
• • •
Hari ini adalah hari kepulangan Alina dari rumah sakit. Pagi ini Alina sudah siap untuk pulang, ada Alam yang sudah siap membawa baju-baju Alina dan Ibunya yang sedang membereskan ranjang bekas tempat tidurnya.
"Bun, Rara sama Riri tadi dikasih makan dulu gak?" Tanya Alina.
"Iya bunda kasih kok."
"Yey bagus deh. Yaudah yu kita pulang, Alina gak kuat pengen ketemu sama mereka" Ajaknya pada ibunya yang sudah selesai membereskan ranjang.
Ibunya mengangguk dan Alam yang sedari tadi memperhatikan keduanya langsung menghampiri Alina dan mengiringnya berjalan. Indah tersenyum melihat itu, sedangkan Alina mendengus.
"Kakak pacar, Alina bisa jalan kok. Alina nggak sakit kakak" Rengeknya pada Alam. Alam terkekeh pelan, dia mengusap kepala Alina.
"Gue tau"
Alina semakin mengerucutkan bibirnya setelah mendengar jawaban singkat Alam, pacarnya kembali ke mode dingin.
Mereka memasuki mobil Alam, dengan Alina yang duduk didepan bersama Alam dan ibunya yang dibelakang.
"Kakak harusnya sekolah" Alam hanya manggut-manggut saja dan mulai melajukan mobilnya menuju rumah Alina.
"Iya bang padahal kamu sekolah aja, biar bunda padahal yang jemput Alina" Ucap Indah yang tak enak pada Alam sebenarnya.
Alam menggeleng, dia melirik lewat kaca spion pada Indah "Nggak tante, Alam pengen nganterin pacar Alam yang aneh ini" Ujarnya sambil melirik Alina yang sedang menatapnya sebal.
"Yaampun bunda jadi pengen nangis"
Alina menatap bundannya khawatir "Bunda kenapa? Ada yang sakit makannya pengen nangis?"
"Bunda sedih, kenapa bang Alam yang segitu maco nya bisa punya pacar aneh kaya kamu"
Alina membulatkan matanya mendengar itu. Dia menatap marah pada bundannya, sedangkan Alam menatap geli pada ibu dan anak itu. Ada rasa iri didalam hatinya, karena dia tidak sedekat itu dengan ibunya.
"Emang Alina aneh ya kakak pacar?" Tanyanya pelan pada Alam, dia bingung memangnya dirinya aneh kenapa.
"Enggak sih, cuman unik" Alam terkekeh kecil melihat ibu Alina yang sedang menahan tawanya dibelakang.
"Uniknya gimana?" Tanya Alina masih penasaran.
"Perlu gue sebutin?" Alina langsung mengangguk yakin.
"Lo beda sama yang lain Ai"
Entah mengapa pipi Alina memerah mendengar itu, meski dia tidak mengerti apa perbedaan dirinya dengan yang lain. Yang pasti Alina saat ini sangat bangga pada dirinya, karena dia berbeda spesies dengan perempuan lain.
Sedangkan Indah dibelakang sudah tertawa mendengar ucapan Alam. Dia menggelengkan kepalanya "Dasar anak jaman sekarang"
Alam tertawa mendengar itu. Entah mengapa semenjak mengenal Alina, pria itu menjadi sering tersenyum dan tertawa. Dia melirik Alina yang sedang tersenyum bangga. Meski aneh, dia tetap membiarkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIGHTERS (OPEN FREE ORDER)
Teen Fiction[FOLLOW AKUN AKU DULU SEBELUM MEMBACA] Cover by: Dngraphiccc_ Alam Erlangga Addison, Ketua dari Geng besar di kotanya, Geng Worewolf. Pria dengan Tatto di seluruh tubuh atasnya dan juga Tindik yang slalu menjadi ciri khasnya. Selain karena Alam itu...