SESUAI JANJI, SELAMAT MEMBACA!!
• • •
"Makasih ya bang, udah anterin Alina ke kelas." Ucap Alina pada Vino dan Vito yang disebelahnya.
Vino mengangguk, dia mengelus rambut Alina dengan lembut. "Sama-sama adik kecil abang." Alina tersenyum tipis mendengarnya.
"Sama kak Vito gak makasih nih?" Tanya Vito dengan menggoda, wajahnya pura-pura kesal pada Alina.
Alina terkekeh kecil melihat itu, "Makasih kak Vito" Ucapnya dengan tulus sambil tersenyum.
"Ih gemoy banget" Vito mencubit kedua pipi Alina membuat sang empu memekik tertawa. Vino tersenyum melihatnya, dia suka saat adik kecilnya itu bahagia.
"Yaudah kamu masuk, abang sama Vito mau ke kelas." Alina mengangguk sebagai jawaban. Dia kemudian menyalimi tangan Vino dan Vito membuat mereka melongo di tempat.
"Assalamualaikum temennya kakak pacar." Ucapnya sambil berlalu.
"Ih kenapa pacar orang gemesh banget anjim." Umpat Vito setelah Alina memasuki pintu kelasnya.
Alina menatap aneh Putri dan Intan yang sedang menangis di bangku mereka. Dia memasuki kelas dan berjalan dengan cepat ke arah mereka.
"Kalian kenapa?"
Putri langsung memeluk Alina dengan erat dengan air mata yang mengalir sedari tadi. "Intan Na, dia mau pindah sekolah."
"Hah?"
Alina langsung melepaskan pelukan dari Putri, dia berjalan cepat ke arah Intan yang sedang menatap sendu ke arahnya. "Intan mau pindah sekolah?"
Intan mengangguk kecil, dia tersenyum kecil saat Alina memeluknya sambil menangis. "Maafin gue ya Na? Gue udah jahat sama lo." Ucapnya dengan nada yang sungguh-sungguh.
"Tapi kenapa? Alina gak mau kehilangan sahabat Alina."
Meskipun kemarin dia sakit hati dengan perkataan Intan, namun Alina tidak marah pada Intan. Dia mengerti mengapa Intan bersikap seperti itu kemarin. Dan sekarang Intan malah ingin pindah sekolah, tentu saja dia tidak ingin itu terjadi.
"Bokap pindah tugas Na." Jawab Intan berbohong. Ayahnya memang seorang pengusaha, yang slalu berpindah-pindah.
"Ih Alina sedih banget." Alina menutup wajahnya saat pelukan mereka berakhir.
"Lo maafin gue kan Na?" Tanya Intan dengan nada sendu. Putri yang melihat itu semakin menangis, tahu apa yang membuat Intan pindah dan dia akan mencoba bicara pada Alam.
"Enggak akan, kecuali Intan enggak pindah sekolah titik." Ucapnya Final. "Huaaa Mput Intan gak boleh pindah"
Putri hanya diam saat Alina memeluknya tiba-tiba. Tangannya dia gubakan untuk mengelus punggung kecil Alina.
"Kita gaakan kehilangan Intan, Na."
• • •
Alam memasuki kelas Alina yang sepertinya sedang free class, dia berjalan menuju Alina yang sedang menunduk menatap ponselnya tanpa memperdulikan teman-teman Alina yang sedang menatap ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIGHTERS (OPEN FREE ORDER)
Teen Fiction[FOLLOW AKUN AKU DULU SEBELUM MEMBACA] Cover by: Dngraphiccc_ Alam Erlangga Addison, Ketua dari Geng besar di kotanya, Geng Worewolf. Pria dengan Tatto di seluruh tubuh atasnya dan juga Tindik yang slalu menjadi ciri khasnya. Selain karena Alam itu...