HAPPY 700K PEMBACA LIGHTERS🎉
JANGAN DULU DI SKIP!
Jadi, aku mau minta maaf sama kalian perihal tulisan aku kemarin yang tidak ingin kalian berkata kasar. Sebenarnya bukan itu maksud aku, tapi yaudah gapapa. Aku bebasin kalian mengeluarkan bahasa apapun asalkan pada tempatnya.
BENTAR, SATU LAGI!
Boleh gak aku minta tolong? Tolong banget teror aku kalo aku engga up selama 3 hari dari hari terakhir up. Sumpah gapapa kok aku di teror sama kalian, soalnya aku orangnya gatau diri kalo gak digituin. Aku mohon bantuannya ya biar aku semangat juga soalnya aku mageran, alias kaum rebahan.
OK UDAH, HAPPY READING❤
• • •
Waktu terus berjalan hingga tak terasa akan berakhirnya pembelajaran semester dua. Ujian akan di adakan dalam jangka satu minggu lagi dan perpisahan sudah ada di depan mata untuk Alam dan teman-temannya. Terkecuali untuk Alina cs, karna masih kelas sebelas.
Siang ini, seperti biasa Alina dan Intan juga Alam beserta teman-temannya makan siang bersama di kantin sekolah mereka.
Dengan posisi yang sudah di pastikan Alina dekat dengan Alam dan teman-temannya yang menduduki posisi seperti biasa. Namun mungkin ada perubahan dari posisi duduk Arlan dan Intan yang sekarang menjadi berdekatan. Sedangkan Putri, gadis itu memilih mengasingkan diri dengan makan bersama Aldo.
"Kakak pacar, nanti pulangnya ke toko buku dulu ya?" Pinta Alina.
Alam hanya tersenyum kecil dan mengangguk lalu kembali memakan makanannya.
"Lo mau beli buku apa Na?" Tanya Intan penasaran. Arlan yang di sebelahnya hanya diam memperhatikan Intan yang bertanya pada Alina. Keduanya memang belum ada status, namun memiliki perasaan khusus. Ea.
"Mau beli buku buat belajar aku sama kakak pacar, kan mau ujian." Jawab Alina dengan lembut.
"Emang beda ya kalo orang pinter." Puji Erik pada Alina.
"Tapi Na, jangan cuman pinter pelajaran doang tapi bego banget kalo masalah kehidupan." Timpal Vito dengan begitu culas yang di hadiahi tatapan maut dari Alam.
"Berani lo ngomong gitu?" Tanya Alam dengan dingin.
Vito menyengir kuda melihat itu lalu menyatukan kedua tangannya seperti meminta ampun. "Becanda bos."
"Kalian mau pada kuliah dimana?" Tanya Vino mengalihkan pembicaraan sambil menatap teman-temannya satu per-satu.
"Yang jelas di bumi, yang jauh sama elo." Jawab Vito santai.
Vino mendengus mendengar itu, sedangkan teman-temannya tertawa mendengar itu. Terkecuali Arlan dan Alam tentunya. "Lo pikir gue mau deketan sama lo? Sorry tapi gue mau pindah ke mars."
Sekarang giliran Vito yang mendengus. Dia kemudian berdiri tanpa membalas ucapan sahabatnya itu. Mereka memperhatikan Vito yang berjalan ke arah adik kelas mereka yang lumayan cantik dan terkenal di sekolah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIGHTERS (OPEN FREE ORDER)
Teen Fiction[FOLLOW AKUN AKU DULU SEBELUM MEMBACA] Cover by: Dngraphiccc_ Alam Erlangga Addison, Ketua dari Geng besar di kotanya, Geng Worewolf. Pria dengan Tatto di seluruh tubuh atasnya dan juga Tindik yang slalu menjadi ciri khasnya. Selain karena Alam itu...