ADA YANG KANGEN CERITA INI GAK?
SEBELUMNYA AKU MAU NGOMONG SAMA KALIAN. AKU GAMAKSA KALIAN BUAT BACA CERITA AKU YANG MUNGKIN MENURUT KALIAN GAJE, AKU GAMAKSA. KALO KALIAN GAMAU BACA YAUDAH JANGAN BACA, TRIMAKASIH.
HAPPYREADING
• • •
Sudah seminggu Alam tidak sadarkan diri. Selama seminggu ini juga Alina tidak pernah pergi meninggalkan Alam. Bahkan pulang kerumah dirinya pun tidak pernah.
Teman-teman Alam selalu memaksa Alina untuk istirahat dirumah, tapi Alina tidak mau.
Alina kini sudah sembuh, tapi tetap ranjang yang berada di samping ranjang Alam tetap ada di ruangan itu. Dan Alina slalu tidur disana setiap malamnya.
"Alina seneng banget, tau gak kenapa?" Tanya Alina pada Alam yang masih menutup matanya.
"Kata pak dokter, kakak pacar bakalan sadar sebentar lagi"
Dengan mata berbinar Alina mencium tangan kekar Alam. Setetes air mata turun, tapi Alina langsung menghapusnya.
"Ih kenapa Alina nangis sih? Harusnya kan bahagia" Celoteh Alina pada dirinya sendiri. Untung saja di ruangan ini tidak ada siapa-siapa, teman-teman Alam sedang mencari makan.
"Alina pengen Alina jadi manusia pertama yang kakak pacar liat nanti." Alina tersenyum kecil, dia menyentuh kepala Alam yang terbalut perban sampai ke keningnya.
"Ini pasti sakit banget" Alina mengusap kecil perban itu, "Tapi Alina tau kok, kakak pacar itu kuat hhe." Alina tertawa kecil setelahnya.
"Engga pulang Lin?"
Alina hanya menggeleng tanpa membalikan badannya. Dia tahu itu suara Josua. "Engga om, Alina kan udah bilang kalo Alina bakalan disini."
Josua menghela napas. Selama Alina disini dia menjadi sedikit tahu sifat perempuan ini. Baik dan juga berhati lembut, namun juga manja.
"Ibu sama ayah kamu belum pulang?"
"Belum, bunda belum hubungin Alina lagi." Alina menurunkan tangannya dari pelipis Alam, sampai ke pipi Alam.
"Om" Alina bergumam pelan, namun Josua masih mendengarnya. "Kira-kira kakak pacar kapan ya sadar nya?"
Josua menghela napas, dia mendekat pada Alina. "Om gatau, tapi semoga dia sadar dalam waktu dekat ini."
"Amiin om, makasih ya udah mau berdoa buat kesembuhan kakak pacar" Alina memberikan senyum terbaiknya pada Josua.
Josua terkekeh melihat itu. Tentu saja, Alam kan anaknya. "Bukan hal besar Alina. " Josua mengelus rambut Alina dengan lembut, "Alam pasti seneng."
"Seneng kenapa?" Tanya Alina bingung.
"Pas dia bangun, didepannya ada bidadari secantik kamu"
"Emangnya bidadari ada yang secantik Alina ya om?"
Reflex Josua melongo, lalu dia mengangguk setelah sadar. "Iya dong, malahan kamu lebih cantik."
"Iya gitu?" Tanya Alina antusias.
Josua mengangguk membuat Alina memekik senang dan langsung memeluk Alam, "Cepet sadar kakak pacar, bidadari kakak pacar nungguin kakak pacar."
KAMU SEDANG MEMBACA
LIGHTERS (OPEN FREE ORDER)
Teen Fiction[FOLLOW AKUN AKU DULU SEBELUM MEMBACA] Cover by: Dngraphiccc_ Alam Erlangga Addison, Ketua dari Geng besar di kotanya, Geng Worewolf. Pria dengan Tatto di seluruh tubuh atasnya dan juga Tindik yang slalu menjadi ciri khasnya. Selain karena Alam itu...