MAAF KALO PART INI MENGANDUNG UNSUR KEGAJEAN KARENA AKU NULISNYA SAMBIL GALAU WKWK
Happyreading❤
• • •
Alina mengucek matanya dua kali, memastikan yang didepannya adalah benar-benar Alam. Dia barusaja bangun tidur dan dia dibangunkan ibunya karena Alam datang kerumahnya.
"Kakak pacar? Ini bener kakak pacar?" Alina meraba-raba wajah Alam, memastikan jika yang didepannya adalah benar-benar pacar tampannya.
Alam terkekeh geli mendengar pertanyaan itu. Wajar jika Alina keheranan sebab ini masih pagi. Ralat, sangat pagi.
"Iya ini aku Ai" Jawab Alam kalem.
(Btw Ai itu dibacanya bener Ai, bukan Ay ya manteman)
Alina menurunkan tangannya dan tersenyum lebar. "Mau apa kesini pagi-pagi? Alina belum cuci muka, Apa jangan-jangan mau ngasih burung kita makan ya?"
Alam tertawa kembali, pagi-pagi Alam sudah dibuat tertawa oleh gadisnya. "Iya sekalian aja. Kamu mandi, aku mau kasih makan burung kita."
Alina mengangguk namun wajahnya seketika murung. "Burungnya belum Alina kasih nama"
"Gapapa, nanti kita cari sama-sama."
"Yaudah kak, Alina mandi dulu. Kakak pacar kasih makan juga ya Riri sama Rara" Ucap Alina semangat.
Alam mengelus rambut Alina yang sangat berantakan, Alina tetap cantik meski baru bangun tidur. "Iya."
Alina tersenyum senang lalu ia menggandeng tangan Alam untuk masuk. "Udah sarapan?"
"Belum" Jawab Alam jujur.
"Yaudah nanti sarapan sama-sama ya?" Pinta Alina, Alam mengangguk.
"Yaudah sana, Alina mandi ya kak"
Alam mengangguk dan dia menghela napas saat Alina sudah menaiki tangga. Kaki panjangnya ia gerakan ke arah taman belakang, dimana burung mereka berada.
"Alina nya mana?" Tanya Indah yang kebetulan tengah berada disitu.
Alam melangkah mendekati Indah. "Lagi mandi" Indah mengangguk.
"Kamu baik-baik aja kan nak?" Indah memperhatikan Alam yang sepertinya sedang banyak pikiran.
"Alam baik tante" Alam tersenyum miris, Indah baik padanya, tidak seperti ibunya.
Indah melihat itu, melihat ketika Alam tersenyum miris. Dia mengajak Alam duduk di gazebo yang berada disana, Alam menurut.
Indah tersenyum, dia mengelus lengan Alam membuat Alam tertegun beberapa saat. "Kamu kenapa? Cerita sama tante. Tante udah anggap kamu kaya anak tante"
Alam terpaku mendengarnya, lidahnya terasa kelu untuk mengeluarkan kata-katanya. "Gapapa tan, Alam baik" Ujarnya dengan emosi yang terendam.
Indah tersenyum mengerti. "Yaudah, tapi kalo ada apa-apa cerita aja. Tante dan Alina slalu ada buat kamu"
"Terimakasih tante"
"Tante juga terimakasih sama kamu"
"Karena kamu, Alina menjadi lebih bahagia. Alina emang polos dan ceroboh, tapi dia baik. Alina emang aneh, tapi dia segalanya buat tante." Lanjut Indah saat melihat Alam yang penasaran.
"Alina slalu kangen ayahnya, tapi suami tante orang sibuk. Ini juga tante disuruh kesana bantuin dia, tapi tante khawatir sama Alina disini"
Alam ingin menawarkan diri, tapi dia tahu diri. "Jadi tante bakalan kesana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
LIGHTERS (OPEN FREE ORDER)
Teen Fiction[FOLLOW AKUN AKU DULU SEBELUM MEMBACA] Cover by: Dngraphiccc_ Alam Erlangga Addison, Ketua dari Geng besar di kotanya, Geng Worewolf. Pria dengan Tatto di seluruh tubuh atasnya dan juga Tindik yang slalu menjadi ciri khasnya. Selain karena Alam itu...