20). PERCERAIAN ORANG TUA KITA

41.8K 3.7K 195
                                    

JANJI GAAKAN JADI SEDERS!
Hayoh udah janji noh wkwk😂

Selamat Membaca❤

• • •

Alam menelan ludahnya susah payah, dia melihat ke arah orang tua nya yang sedang menatapnya bersama Leo yang berada disampingnya. Mereka sudah duduk di sofa yang berada di rumah ini.

"Ke-napa?" Alam mulai bersuara dengan gugu.

Eva terkesiap saat mendengar pertanyaan anaknya. Dia meneguk ludahnya dengan susah payah. "Maaf saya--"

"Kenapa baru sekarang?" Ucap Alam kembali, namun kali ini suaranya terdengar tegas dan tajam.

Leo menatap tajam pada Alam dengan pandangan kebencian. "Maksud lo apa? Lo mau mereka cerai dari dulu hah?" Matanya memancarkan kemarahan.

Alam membalas tatapan sengit Leo tanpa memperdulikan tatapan terluka dari ibunya yang mendengar ucapan Alam barusan dan Ayahnya yang seperti tenang-tenang saja.

"Kenapa? Marah?" Tantang Alam.

Leo berdiri dengan susah payah karena luka tadi belum kering. "Bisa jelasin kenapa lo pengen mereka cerai?" Leo sedikit sadar jika Alam tidak akan berbicara tanpa sebab.

"Sayang jangan bicara seperti itu pada kakakmu" Peringat Eva pada Leo, anak keduanya.

Alam tertawa sinis mendengar ucapan ibunya. Dia ikut berdiri menghadap pada Leo dengan tatapan penuh ejekan. "Jadi selama ini lo gatau kelakuan dia?" Alam menunjuk Eva dengan dagunya. Seketika Eva langsung menunduk mendengar ucapan anaknya yang menyakiti ulu hatinya.

Josua yang melihat itu langsung berdiri dari duduknya, dia memberikan tatapan peringatan pada anak pertama mereka. "Alam, jaga bicara kamu. Dia ibu kamu" Josua kasihan melihat Eva yang seperti tersakiti.

"Alam tau"

Alam memfokuskan tatapannya pada Leo. "Jadi slama ini lo gatau kelakuan ibu lo? Yakin?" Alam mendekat pada Leo yang menatapnya tak mengerti.

Leo mengangkat kerah kaos yang dipakai Alam dengan tatapan intimidasi. "Jaga bicara lo, dia ibu kita" Alam terkekeh sinis mendengarnya.

"Dia selingkuh brengsek" Alam berbisik lirih pada Leo.

Tubuh Leo menegang mendengar itu. Tatapan tak percaya dia lontarkan pada Alam. Leo langsung memukul wajah Alam dengan keras, "Jaga bicara lo bajingan!."

Alam menyeka darah yang hadir dari sudut bibirnya. "Gak percaya? Tanya aja sama dia" Alam menunjuk ibunya.

Leo menggeleng lirih, dia menatap ibunya meminta penjelasan. Eva yang di tatap seperti itu hanya bisa mengangguk dengan tatapan terluka, tapi tidak ada tatapan penyesalan.

"Mah?" Leo tak percaya ibunya menganggukan kepala. Dia menengok pada ayahnya yang sedari tadi memperhatikan mereka. "Pah?"

Eva menangis sekarang, dia mendekat pada Leo dan ingin memeluk Leo. Tapi Leo menghindar, dia malah mendekat pada ayahnya. Dam langsung memeluk ayahnya meninggalkan Eva yang memandangnya terluka.

Eva menatap Alam yang sedang menatapnya dengan tatapan tak bersahabat. "Nak, sini" Dengan air mata bercucuran Eva merentangkan tangannya.

Alam berdecih melihat itu. Dia menatap tajam pada ibunya, "Jangan harap saya bakal kembali ke pelukan anda sebelum anda tinggalkan si bajingan itu"

LIGHTERS (OPEN FREE ORDER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang