SELAMAT MEMBACA!
• • •
Alina pagi ini sudah siap dengan seragam sekolah yang dikirim Putri bersama Intan. Mereka akan berangkat bersama dari tempat Alam di rawat, sekaligus hari ini adalah hari kepulangan Alam.
Tadinya Alina sudah mencoba membujuk Alam untuk dia tidak sekolah, namun Alam tetap Alam, tidak bisa di bantah.
"Gausah cemberut gitu, nanti pulangnya kerumah aku." Ucap Alam mencoba membujuk Alina yang tidak bersemangat pagi ini.
Dia sendiri sudah siap untuk pulang, dan dia juga akan ikut mengantar Alina ke sekolah menggunakan mobilnya bersama sang Ayah.
"Iya, nanti om deh yang langsung jemput kamu." Kali ini Josua ikut membantu Alam membujuk Alina.
Alina melirik Josua sebentar, lalu dia mengangguk kecil. Alina berdiri dari duduknya, dia mengulas senyum tipis pada Alam. "Yaudah, tapi kakak pacar gak boleh keluar ya?."
"Iya." Alam mengangguk patuh.
Alina tertawa kecil mendengarnya, dia mengacak gemas rambut Alam. "Kakak pacar lucu deh."
Intan dan Putri meringis melihat itu, mereka salut kepada Alina yang sudah menjinakan Serigala Platon itu. sebab jika bukan Alina, Alam mungkin akan melawan saat diperlakukan seperti anak kecil.
Josua terkekeh kecil, "Yaudah yu kita berangkat sekarang."
Alam mengangguk, dia berdiri dan menggandeng tangan Alina dengan lembut. "Nanti di sekolah jangan nakal, jangan keluar sendirian."
Alina mengangguk saja. "Iya kakak."
"Kakak pacar beneran udah sembuh kan?" Tanya Alina memastikan.
Alam mengangguk kecil, dia tentu sudah sehat. "Jangan makan yang pedes-pedes," pesannya lagi, Alam tidak mau kecolongan meski hanya satu hari.
Alina melirik Alam yang berjalan disebelahnya, "kakak pacar kan tau kalo Alina gak terlalu suka pedes."
Alam tersenyum kecil, dia tau tapi tetap saja slalu mengingatkan hal itu. Dia membukakan pintu mobil untuk dirinya dan Alina.
Mereka duduk dikursi tengah dan yang belakang diisi oleh Putri juga Intan dan Ayahnya berada didepan bersama supir.
"Kakak pacar udah telpon bunda belum?" Alam mengangguk.
"Apa katanya?"
"Secepatnya dia pulang,"
Alina memekik senang, "beneran?" Tanyanya dengan mata yang berbinar. Alam mengangguk kecil, dia mengelus rambut Alina dari samping.
"Iya Sayang."
• • •
"Alina mau makan apa?"
Alina yang sedang mengobrol bersama kedua sahabatnya menoleh pada Vino, mereka sedang berada di kantin karena sudah memasuki jam istirahat.
"Alina pengen nasi goreng aja." Balas Alina tersenyum.
"Yaudah abang pesenin dulu," Alina tersenyum kecil dan mengangguk.
"Sweet banget sih si Vano sama Alina, kalo Alam tau bakal ngambek gak ya?" Tanya Vito pada teman-temannya.
"Ngambek lah pasti." Sahut Haikal.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIGHTERS (OPEN FREE ORDER)
Teen Fiction[FOLLOW AKUN AKU DULU SEBELUM MEMBACA] Cover by: Dngraphiccc_ Alam Erlangga Addison, Ketua dari Geng besar di kotanya, Geng Worewolf. Pria dengan Tatto di seluruh tubuh atasnya dan juga Tindik yang slalu menjadi ciri khasnya. Selain karena Alam itu...