15). SEPERTINYA ALINA CINTA ALAM

50.5K 4.4K 253
                                    

Vote dan Komen biar aku semangat😍 Slamat membaca!❤

• • •

Alam mengantarkan Alina ke -kelasnya seperti biasa pagi ini. Banyak siswa-siswi yang memperhatikan mereka, tapi Alam tidak memperdulikan mereka. Berbeda dengan Alina yang melambaikan tangannya membuat Alam geli sendiri.

Sedari tadi turun dari mobil, Alam terus menggenggam tangan Alina sampai sekarang. Itu membuat Alina malu, tapi juga membuat Alina nyaman.

"Belajar yang fokus. Aku kekelas, nanti istirahat aku jemput" Pesan Alam pada Alina.

Semua orang yang sudah berada dikelas Alina melongo mendengar kosa kata Alam yang berganti menjadi 'Aku-Kamu' bukan 'Lo-Gue'. Dan juga mereks melongo karena aneh, mengapa Alam seperti bawel pada Alina? Tapi sangat dingin pada sekitar.

Alina mengangguk sembari tersenyum. Dia senang Alam sedikit demi sedikit berubah menjadi lebih hangat "Iya kakak pacar"

"Jangan ke kantin duluan" Alina mengangguk saja. Alam membuka tas nya dan mengeluarkan dua kemasan susu kotak dan menaruhnya dimeja Alina.

Mata Alina berbinar melihat itu, dia melirik Alam "Buat Alina?" Alam mengangguk "Makasih, Alina seneng"

Alam tersenyum tipis melihatnya. Dia mengelus kepala Alina, hal yang Alam sukai setelah mengenal Alina. "Anything for you baby"

Pipi Alina memerah mendengar itu. Dia tidak mengerti kenapa dia slalu malu jika Alam mengeluarkan kata-kata manis, dirinya mengerti sedikit sedikit sekarang tentang cinta.

Nanti sehabis Alam pergi, Alina akan bertanya kembali seputar cinta pada kedua sahabatnya tentang apa yang dirasakannya.

"Yaudah aku ke kelas" Alina mengangguk. Alam tersenyum pada Alina, setelah itu dia pergi tapi bukan ke kelas, melainkan ke markas.

Ada urusan yang harus ia selesaikan disana, tadi malam dia tidak datang jadi mau tidak mau harus sekarang. Tadinya ia tidak akan sekolah, tapi Alam takut jika terjadi sesuatu pada gadisnya. Dan dia akan kembali kesekolah jika sudah mendekati waktu istirahat.

Alam menaiki mobilnya, ya dia membawa mobil, mengingat Alina baru keluar dari rumah sakit. Dia tidak mau Alina sakit kembali karena memakai motor.

Mobilnya melewati gerbang dengan santai, kebetulan gerbang belum ditutup karena masih pagi. Setelah melewati gerbang, Alam langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh. Dia harus menyelesaikan urusannnya cepat-cepat agar Alina nanti tidak menunggu.

Mobilnya berhenti setelah Alam sampai didepan bascampe worewolf. Dia disambut beberapa anggotanya dari sekolah lain yang sepertinya sengaja membolos.

"Akhirnya si bos dateng juga"

"Sibuk ya bos, malem kita tungguin gak dateng"

"Udah-udah biarin bos masuk dulu"

Alam langsung masuk kedalam markas tanpa menjawab ucapan-ucapan teman-temannya. Dia melihat kelima sahabatnya tengah duduk bersantai di sofa, kemudian dia ikut duduk disana.

"Kemana aja sih lo lam? Terus kenapa pake seragam? Lo sekolah" Cerocos Vito saat melihat Alam duduk didekatnya.

"Kaya cewek lo vit" Cibir Erik jengah mendengar pertanyaan bawel dari Vito.

"Sialan" Umpat Vito. Vino dan Haikal tertawa mendengar itu.

"Ada apa?" Tanya Alam datar.

Semua orang yang berada disana berdecak kesal mendengarnya. Bersama Alina saja Alam langsung menjadi hangat, tapi bersama mereka Alam tetap dingin.

"Yaelah, jangan dingin-dingin napa" celetuk Haikal.

LIGHTERS (OPEN FREE ORDER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang