8- Arti Cinta

1.2K 115 64
                                    

Selamat Membaca

*****

Angkasa memarkirkan motornya di halaman rumah Bima. Terlihat motor ninja berwarna hijau yang terparkir di sana, menandakan bahwa Gema juga sedang ada di rumah Bima. Angkasa langsung masuk ke dalam rumah Bima karena pintu depan yang terbuka.

"Ketok kek, salam kek. Main masuk aja lo," cibir Bima yang melihat Angkasa berdiri di ambang pintu.

"Sorry," jawab Angkasa.

Angkasa mengerutkan keningnya bingung melihat Gema yang ada di sana, kenapa cowok ini bisa ada di sini? Padahal Angkasa datang ke rumah Bima dadakan, tidak janjian sama sekali.

"Ngapain lo di sini?" tanya Angkasa kepada Gema.

"Cari orang tua baru!" seru Gema.

Plakk

Bima memukul kepala Gema kencang lalu menatapnya tajam.

"Jangan ngadi-ngadi lo! Mau gue aduin sama Ummi?" ancam Bima.

"Enggak-enggak." Gema mengelus-elus kepalanya yang sedikit sakit.

"Terus ngapain lo di sini?" tanya Angkasa sekali lagi.

"Gue dimarahin Ummi gara-gara ngilangin tupperware kesayangannya," ungkap Gema.

"Tupperware?" ulang Angkasa.

"Wah parah durhaka lo Gem," ucap Bima dramatis.

"Lo kan tau kalau emak-emak pasti sayang banget sama tupperware nya."

Gema tidak diizinkan masuk ke dalam rumah oleh Ibu Dirgantara, alias tidur di luar. Karena telah menghilangkan benda kesayangannya, yaitu tupperware. Memang bagi Ibu Dirgantara harganya tak mahal, tapi yang namanya Ibu ya tetap Ibu. Sangat menyayangi tupperwarenya.

"Ada-ada aja," gumam Angkasa.

"Assalamu'alaikum," ucap seseorang yang berdiri di ambang pintu.

"Wa'alaikumussalam."

"Masuk yang," suruh Bima.

Alhena masuk ke dalam rumah Bima dengan membawa bingkisan di tangannya.

"Rame nih? Ngapain? RKCS?" kata Alhena.

Angkasa, Bima dan Gema mengerutkan keningnya bingung mendengar singkatan baru yang dikeluarkan dari mulut Alhena.

"RKCS? Apaan tuh?" tanya Gema polos.

"Rapat kumpulan cowok sinting," jawab Alhena enteng.

"Buset Bim, mulut cewek lo tajem amat kaya pisau yang baru diasah buat kurban," celetuk Gema.

"Dih, bodo amat." Alhena memutar bola matanya kesal.

"Udah selesai masalah ular tangganya?" tanya Gema.

"Rumah Gem," koreksi Angkasa.

"Oh iya, Rumah maksud gue."

"Kepo lo!" seru Alhena.

"Lah kok ngamok?"

Alhena tak menghiraukan Gema lalu duduk di sebelah Bima dan menaruh bingkisan yang dia bawa di atas meja. Alhena memberikan bingkisan tersebut kepada Bima.

"Dari Mama buat Mami," ucap Alhena.

"Makasih sayang."

Alhena menganggukkan kepalanya lalu tersenyum menatap Bima senang.

"Ekhem!" deheman Gema membuat pasangan tersebut tersadar.

"Dunia serasa milik berdua, yang lain ngontrak!" seru Gema.

KEJORA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang