33- Regu Boring

1.2K 66 36
                                    

Selamat Membaca

*****

Jam menunjukkan pukul delapan malam. Langit hampir tak dapat terlihat karena pohon-pohon rindang yang ada di sekeliling perkemahan SMA Sakti. Seluruh siswa-siswi sudah meninggalkan tendanya masing-masing dan berkumpul di lapangan tengah dengan api unggun yang sudah menyala.

"Selamat malam semuanya," ucap Ketua OSIS yang membuka acaranya.

"Malam," sahut seluruh peserta perkemahan.

"Baiklah malam ini kita akan masuk pada kegiatan mencari jejak."

"Yey!! Seru nih."

"Kelompok sudah kami tentukan, dan sekarang kalian sedang memegang kertas yang menentukan pada kelompok mana kalian masuk. Silahkan buka kertasnya dan di sana akan ada tempat di mana kalian harus berkumpul dengan kelompok kalian. Ada salah satu dari kalian yang membawa kertas petunjuk dan peraturan Kegiatan mencari jejak ini. Jadi, Selamat bersenang-senang!!!"

"Baik Kak!!"

Seluruh peserta perkemahan membuka kertas yang ada di tangannya masing-masing. Satu persatu mereka meninggalkan lapangan tersebut untuk menuju tempat pertemuan kelompoknya.

Ara melangkahkan kakinya sembari memperhatikan sekeliling. Kertas Ara bertuliskan, di samping pos tenda kesehatan dan di bawah pohon pinus besar. Ara menghentikan langkahnya saat sudah berada di tempat yang menurutnya benar.

Dukk

Ara merasakan punggungnya menabrak sesuatu yang besar. Tapi, Ara berdiri tepat di depan pohon pinus besar itu. Lalu, siapa yang ada di belakang Ara?

Ara memejamkan matanya tak berani berbalik. Tapi tidak mungkin dia terus berada di posisi seperti ini, Ara menarik nafasnya dalam-dalam. Jantungnya kini sudah tidak bisa berdetak dengan normal. Ara pun membuka matanya dan memberanikan diri untuk berbalik.

"Ya Tuhan jaga Ara. Ara anak yang baik, Ara janji nggak bakalan begadang buat ngerjain tugas yang belum di suruh guru lagi. Lindungi Ara ya Allah, Ara masih jomblo." Gadis itu berbalik.

"AAAAA!!!!"

"SETAN!!! PERGI SANA SETAN!! PERGI-PERGII!! DAGING ARA NGGAK ENAK!! JANGAN MAKAN ARA!!! PERGII!! JANGAN CULIK ARA!!! ARA MAKANNYA BANYAK!! PERGII!!!"

Rancau Ara sembari menutup matanya dan melayangkan tabokan-tabokan kencang kepada makhluk yang ada di depannya itu.

"Stopp!! Gue bukan setan! Woy stop!!" Ara melototkan matanya saat mendengar suara tersebut. Apa hantu bisa bicara? Ara masih tak mengerti. Apa dia manusia sama seperti Ara? Atau hantu yang ada seperti di film-film horor?

"Sakit tau nggak! Bisa-bisa memar badan gue ditabokin lo!"

Ara pun mendongakkan kepalanya dan menatap dengan teliti wajah orang yang sudah membuatnya terkejut itu.

"Gema!!! Ngapain Gema di sini?!!" teriak Ara yang mengenali orang yang ada di depannya itu.

"Gue yang harusnya nanya, lo ngapain di sini?"

"Ara di sini lagi nungguin temen-temen kelompok Ara, Gema ngapain di sini? Ngagetin tau nggak?!"

"Gue juga lagi nungguin temen-temen kelompok gue," jawab Gema.

"Hah!! Kita satu regu??" tanya Ara tak percaya. Gema menganggukkan kepalanya polos.

"Idih! Males banget!! Kenapa harus satu regu sama Gema sih," gerutu Ara.

"Lo kira lo doang yang males! Gue juga males kali satu regu sama musuh yang suara mulutnya sama kayak toa mesjid di komplek perumahan gue!" kesal Gema.

"Ara juga males satu regu sama pembawa sial kayak Gema!" seru Ara.

KEJORA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang