Ini adalah PART TERAKHIR dari cerita KEJORA.
Jadi, SIAPKAN MENTAL KALIAN!
Selamat Membaca
*****
Ara datang dengan membawa dua gelas minum untuk Angkasa dan Devi. Angkasa menarik tangan Ara dan keluar dari rumah, kemudian Angkasa duduk pada sofa yang berada di teras tersebut. Ara pun ikut duduk di sebelahnya. Angkasa menaruh paper bag warna pink di meja, kemudian beralih menatap Ara.
"Kenapa keluar?" tanya Ara bingung.
"Gue pengen berduaan sama lo."
Ara tersenyum mendengar jawaban Angkasa. Di dalam sangat ramai karena keberadaan Galang dan keluarganya, di tambah ada Tante Angkasa yang sedari tadi berisik sekali sembari menggendong Bara. Tak berhentinya Devi memuji anak Galang dan Friska.
"Selamat ulang tahun Kejora," ucap Angkasa lembut sembari tersenyum. Ara tersenyum, akhirnya make a wish itu menjadi kenyataan. Jantung gadis itu berdetak lebih cepat, senang sekali rasanya.
"Makasih Angkasa," ucap Ara. Kemudian Ara menyadongkan kedua tangannya di depan sang pacar. Angkasa mengreyitkan dahinya bingung.
"Kado Ara mana?" tanya gadis itu polos.
"Nggak ada."
"Yahh, kecewa sudah." Ara melipat kedua tangannya di depan dada dan bersandar pada sofa, gadis itu mengerucutkan bibirnya kesal. Angkasa terkekeh melihat tingkah Ara, cowok itu mengacak-acak puncak kepala Ara gemas.
"Nih buat lo." Angkasa memberikan paper bag pink tersebut.
"Serius ini buat Ara?" tanyanya tak yakin. Angkasa menganggukkan kepalanya. Ara pun dengan senang hati menerima kado tersebut.
"Buka," suruh Angkasa.
Ara pun mengambil kotak kado dari dalam paper bag tersebut dan langsung terkagum dengan kertas kado yang bergambar unicorn di sana. Tanpa menunggu lama gadis itu langsung membuka kotak kado yang di berikan oleh Angkasa tersebut. Dan betapa terkejutnya Ara saat melihat kado yang ada di dalamnya itu, gadis itu melongo menatap kado tersebut takjub.
"Ini beneran buat Ara Angkasa?"
"Iya, itu buat pacar gue."
"Sini gue pakein."
Ara masih tak percaya dengan kado yang Angkasa berikan. Kalung berbandul kepala unicorn yang dilapisi oleh emas, tentu saja itu bukan barang yang murah. Angkasa pun memakaikan kalung tersebut di leher sang pacar. Angkasa tersenyum terpesona menatap gadis yang ada di depannya.
"Cantik." Pipi Ara memanas setelah mendapat pujian dari sang pacar. Jantung gadis itu berdetak tak karuan. Ara harus terbiasa akan ini.
"Jangan pernah dilepas ya," ujar Angkasa. Ara pun menganggukkan kepalanya sembari tersenyum.
"Suka nggak?"
"Suka banget," jawab Ara antusias.
"Suka sama kalungnya apa yang ngasihnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
KEJORA✔
Teen FictionPART LENGKAP & SUDAH REVISI✔ Ketika gadis berkepala batu di pertemukan dengan cowok berhati batu. Apakah yang akan terjadi? "Ara suka sama Angkasa," "Gue nggak suka sama lo." "Ara tau kok, tapi Ara tetep suka." "Gue nggak peduli." "Ara akan buat Ang...