9- Ikut

1.1K 103 58
                                    

Selamat Membaca

*****

Suara sama sekali tak terdengar, sangat sunyi dan sepi di setiap ruang kelas. Semua murid-murid SMA Sakti berhamburan setelah bel istirahat berbunyi, tak sedikit yang tengah mengantri di kantin untuk mengisi kekosongan perutnya. Begitupun dengan Ara yang sedang duduk menunggu pesanannya.

"Jadi!!" seru Alhena dengan membawa nampan berisi kedua piring batagor dan dua gelas es teh manis bi Yati.

Ara mengalihkan pandangannya ke arah Alhena. Bukan Alhena, tetapi makanannya. Pelajaran tadi mampu menguras otak Ara dan itu membuat Ara lapar.

"Akhirnya Ara bisa mengakhiri kelaparan ini!!" seru Ara dramatis.

"Apaan si, lebay lo! Kayak udah nggak makan setahun aja!" cibir Alhena.

"Ih suka-suka Ara lah." Ara memasang wajah muramnya.

Alhena meletakkan nampannya di atas meja kemudian mengambil sepiring batagor dan langsung menyantapnya. Begitupun dengan Ara yang sudah lebih dulu menelannya.

"Ra tadi pagi gue liat mading, katanya ada lomba." Alhena menyelesaikan kunyahannya.

"Lomba apa?"

"Olimpiade Mipa," jawab Alhena.

"Yang menang dapet beasiswa kuliah di Jepang," lanjutnya.

"Oh," timpal Ara.

"Oh doang?" tanya Alhena.

"Terus Ara harus apa? Ikut?"

"Jelas lah! Gila lo punya otak pinter nggak dimanfaatin!" seru Alhena.

"Kalo partnernya Angkasa Ara mau," jawab Ara.

"Ck, Angkasa lagi."

"Tapi kalo bukan, Ara nggak mau soalnya Ara nggak tertarik."

"Hai Ra!" sapa seorang cowok yang baru datang.

"Antares?"

"Gue boleh gabung di sini?" tanya Antares.

"Boleh kok, inikan tempat umum."

Antares duduk di sebelah Ara, dan Ara melanjutkan makannya.

"Ra mau ada Olimpiade Mipa loh," ucap Antares.

"Ara udah tau," jawab Ara seadanya.

Antares menggaruk lehernya yang tak gatal karena merasa canggung. Ara hanya diam melanjutkan makannya tanpa melihat ke arah wajah Antares.

"Lo ikut Res?" tanya Alhena tiba-tiba.

Antares mengalihkan pandangannya ke arah Alhena.

"Nggak tau. Yang dipilih yang nilainya tinggi," jawab Antares.

"Ara pasti ikut! Valid no debat no kecot!!" seru Alhena.

Ara memandang Alhena malas, padahal Ara tidak tertarik dengan Olimpiade itu.

"Kok Alhena yakin banget Ara ikut?"

"Oh jelas! Kan dari awal masuk sampe sekarang lo selalu dapet peringkat satu di kelas!"

Ara menarik nafasnya panjang lalu menatap ke arah Alhena dengan wajah tak suka.

"Wah bagus itu, kalo gue kepilih nanti kita berdua bisa ikut lomba Ra." Antares mengembangkan senyumannya.

"Ara nggak berminat," telak Ara.

Senyum Antares pudar mendengar ucapan singkat Ara barusan. Alhena menatap tajam Ara, merasa kesal melihat Ara telah bicara seperti itu kepada Antares.

KEJORA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang