Selamat Membaca
*****
Mata Ara membulat terkejut saat melihat ruangan lab tersebut, Alhena menatap tak percaya keadaan yang ada di depannya.
"Astaga Ra," lirih Alhena.
Alhena mengalihkan pandangannya ke arah Ara, gadis itu terdiam membeku sembari menundukkan kepala dan memejamkan matanya dengan sangat rapat.
Kejora Atria Prisila!! Cewek sok cantik!! Sok jual mahal! Najiss... Tukang ngemis cintaa, kayak cewek nggak punya harga diri. Emang nggak punya kali ya? Udah di jual. HAHAHAHA. NAJIS
Tulisan yang tertulis di kedua papan tulis yang ada di dalam lab Mipa. Yang telah membuat Ara, Alhena dan yang lainnya terkejut bukan main. Semua murid-murid yang ada di sana pun menatap sinis Ara, dan mereka pun tak kalah terkejutnya dengan apa yang terjadi sekarang ini.
"SIAPA YANG NGELAKUIN INI BANGSAT!!" teriak Alhena murka.
"KELUAR LO NGGAK USAH SEMBUNYI-SEMBUNYI!!! DASAR PENGECUT!!"
Ceklekkk
Pintu lab terbuka dan menampakkan seseorang yang baru saja datang di sana. Dia masuk ke dalam lab Mipa, semua mata tertuju padanya.
"Astaga Ra, siapa yang tega ngelakuin ini Ra?" ucap cowok yang baru masuk itu terkejut melihat sekitarnya.
"NGGAK USAH PURA-PURA NGGAK TAU LO SETAN!!!
Satu pukulan kencang mendarat pada pipi cowok itu, sehingga seketika menjadi lebam dan biru. Semua murid-murid yang melihat kejadian itupun terkejut, Ara Alhena Bima dan Gema pun tak kalah kagetnya.
"NGGAK USAH SOK BAIK BANGSAT!!"
"INI KERJAAN LO KAN!!?" tanyanya dengan murka.
"Jangan asal tuduh lo." Cowok itu memegangi pipinya yang lebam dan biru akibat serangan dadakan tadi.
"NGAKU LO!!"
"Angkasa," lirih Ara.
Bima dan Gema langsung menarik Angkasa dan berusaha menenangkan sahabatnya. Ada apa ini? Kenapa tiba-tiba Angkasa memukul Antares? Ya! Cowok yang baru saja masuk ke dalam lab itu adalah Antares.
"Ada apa ini Sa?"
Pagi, Hari ini pukul 07.00.
Pagi tadi sebelum ujian praktek kelas gabungan akan di mulai Angkasa mengambil kunci lab Mipa di ruang guru, lebih tepatnya pada ibu Winda. Angkasa berjalan di koridor sekolah dan berhenti tepat di depan lab Mipa, Angkasa pun membuka ruangan tersebut.
Kalian tahu bagaimana ekspresi Angkasa saat melihat tulisan tersebut di kedua papan tulis itu? Cowok itu membulatkan mata marah dan mengepalkan tangannya, rahangnya mengeras masih menahan emosi yang ada dalam dirinya.
Angkasa mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan laboratorium mengecek apakah ada seseorang di dalam sana. Namun tidak ada, tapi ada satu benda yang membuat mata Angkasa terfokus padanya, apakah benda itu? SPIDOL PERMANEN yang terjatuh di bawah lantai.
"Gue udah duga, yang baik nggak selamanya akan menjadi baik."
***
"Iya Sa, ada apa nih? Jelasin dong, kan Abang Gema yang ganteng ini nggak ngerti," ucap Gema seolah tak tahu situasi yang pas untuk bercanda.
Angkasa berjalan menghampiri Ara dan menarik tangannya agar berdiri di depan Antares bersamanya.
"Dia pelakunya," ucap Angkasa sembari menudingkan jari telunjuknya pada Antares. Semua yang ada di sana terkejut menatap Antares, apakah benar Cowok itu pelakunya?
KAMU SEDANG MEMBACA
KEJORA✔
Teen FictionPART LENGKAP & SUDAH REVISI✔ Ketika gadis berkepala batu di pertemukan dengan cowok berhati batu. Apakah yang akan terjadi? "Ara suka sama Angkasa," "Gue nggak suka sama lo." "Ara tau kok, tapi Ara tetep suka." "Gue nggak peduli." "Ara akan buat Ang...