Selamat Membaca
*****
Bel istirahat sudah berbunyi sejak lima menit yang lalu. Semua murid-murid SMA Sakti berhamburan di area sekolah, mencari kesibukannya masing-masing.
Ara merapikan buku-bukunya yang ada di atas meja, kemudian memasukkannya ke dalam tas pink bermotif unicorn tersebut. Ara dan Alhena berjalan menuju kantin untuk mengisi kekosongan perutnya.
"Yang mau kemana!" teriak seorang cowok dari belakang.
Alhena yang mengenali suara khas tersebut menghentikan langkahnya dan berbalik begitupun dengan Ara, mereka mendapati Bima yang tengah berjalan ke arah mereka.
"Ke kantin," jawab Alhena.
"TEGA LO YA NINGGALIN GUE!!" teriak Gema yang berlari menuju mereka.
Semua pandangan mereka beralih ke arah Gema. Gema menghampiri mereka bertiga masih dengan nafas yang tergesa-gesa.
"Capek Gem?" tanya Bima yang melihat Gema bernafas tergesa-gesa.
Plakk
Gema memukul kepala Bima kencang, sehingga membuat sang empunya meringis kesakitan.
"Aw." Bima memegangi kepalanya.
Plakk
Alhena yang melihat Gema memukul sang pacar tidak tinggal diam, Alhena membalas memukul kepala Gema lebih kencang dari pada yang dilakukan Gema pada Bima.
"Sakit Lhen!!" Gema mengelus-elus kepalanya.
"Lagian ngapain lo mukul pacar gue! Lo mau gue laporin Kepsek atas kasus KDP?" ucap Alhena emosi menghadapi teman pacarnya ini.
"KDP? Apa itu?" tanya Ara polos.
"Kekerasan dalam pertemanan," jawab Alhena.
Ara menganggukkan kepalanya mengerti.
"Tunggu dulu, dia Gema? Yang kemarin nabrak Ara?" ucap Ara yang baru saja menyadari wajah cowok yang ada di depannya itu.
Alhena menganggukkan kepalanya, membenarkan ucapan sahabatnya.
Plak plak
Tanpa segan Ara menampar pipi Gema kanan dan kiri, itu semua membuat Bima dan Alhena melongo saat melihatnya. Ara mengepalkan tangannya berusaha untuk menahan amarah.
"SAKIT RA!! KEJAM BANGET LO JADI CEWEK!!" bentak Gema sambil menangkup kedua pipinya yang memerah.
"Itu nggak setimpal sama yang Ara dan Alhena rasain ya! Gara-gara Gema kita berdua dihukum di jemur di lapangan sama pak Jono karena telat masuk kelas!!" Ara meluapkan amarahnya.
"Yaudah maafin gue, gue nggak sengaja," ucap Gema dengan wajah memelasnya.
"Wah bakalan ada yang ditraktir selama tiga hari nih," sindir Bima sembari mengangkat kedua alisnya.
"Siapa?" tanya Ara.
"Lo berdua."
"HAH!? Kok kita?" ulang Alhena dan Ara bersamaan.
Bima mengaggukkan kepalanya.
"Iya, kemarin kita liat lo berdua dihukum di lapangan, kata Bima itu semua gara-gara gue. Jadi gue bilang kalo emang gara-gara gue kalian gue traktir makan di kantin selama tiga hari," jelas Gema detail.
"Serius?!"
Mata Alhena berbinar, bayangkan saja uang jajan selama tiga hari utuh tak terpakai. Bagaikan mimpi baginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEJORA✔
Teen FictionPART LENGKAP & SUDAH REVISI✔ Ketika gadis berkepala batu di pertemukan dengan cowok berhati batu. Apakah yang akan terjadi? "Ara suka sama Angkasa," "Gue nggak suka sama lo." "Ara tau kok, tapi Ara tetep suka." "Gue nggak peduli." "Ara akan buat Ang...