30- Pertemuan Tak Di Sangka

1.4K 81 54
                                    

Selamat Membaca

*****

Sinar matahari pagi masuk dari celah-celah gordeng kamar Ara. Namun hanya ada ranjang kosong berantakan di sana, gadis penghuni kamar itu tidak ada. Ya! Ara sedang berada di dalam kamar mandi.

Setelah selesai, Ara keluar dengan gaun pinknya. Hari ini Ara akan pergi ke acara resepsi pernikahan Galang, ya! Abangnya itu akan menikah hari ini. Ara pun turun dari sana dan mendapati mang Adi dan segera menghampirinya. Anggota keluarga yang lain tentu saja sudah ada di hotel, Ara bangun terlambat.

"Ayok mang, acaranya sebentar lagi dimulai kan?" Ara menenteng sepatunya untuk dipakai di mobil saja agar lebih menghemat waktu.

"Ngebut ya mang, jangan sampai telat." Ara memakai sepatu dan mang Adi hanya menggelengkan kepalanya.

"Non Ara yang telat, makanya Non kalau malem jangan begadang." Mang Adi melajukan mobilnya.

"Hehe, abisnya tadi malem tanggung ngerjain tugasnya mang. Kan kasian soal-soal kimia sama fisika Ara kalau di biarin kosong nggak ada jawaban," jelas Ara dengan wajah seriusnya.

"Apa kata dunia?" Mang Adi menggelengkan kepalanya, memang benar yang dikatakan Tuan dan Nyonyanya bahwa putri mereka sangatlah keras kepala.

"Tega sekali kau Nona Kejora, begitulah kata dunia," ucap mang Adi mengikuti sikap Ara.

"Ya! Begitulah."

Mobil berhenti tepat di depan pintu hotel, Ara pun segera turun dan beranjak dari sana. Dalam hati dia selalu berdoa agar acara ijab kabul belum dimulai, tidak di bayangkan jika Ara terlambat. Dia telah melewatkan acara sekali dalam seumur hidup untuk melihat sang Abang mengucapkan ijab kabul. Mungkin dia akan mati penasaran. Kecuali Galang menikah lebih dari satu kali, Ara tidak akan membiarkan itu terjadi.

"Nggak jadi mati penasaran Ara," ucapnya saat melihat acara belum dimulai. Ara berjalan menuju Dewi dan Zacky yaitu kedua orang tuanya.

"Ma, Pa." Ara menyalimi kedua orang tuanya.

"Papa kira kamu nggak dateng," ujar Zacky.

"Tega banget Ara nggak dateng. Nggak mungkin Ara nggak hadir di pernikahan Abang sendiri," protesnya.

"Mana calon pengantinnya? Kok nggak keliatan?" tanya Ara yang sedari tadi sudah mengedarkan pandangan dan tidak melihat keberadaan mereka.

"Sebentar lagi sampai, ayok kamu siap-siap." Ara menganggukkan kepalanya.

***

Sepasang kolega datang dengan stelan jas dan gaun yang sangat cocok. Mereka berdua masuk ke dalam hotel tersebut, di mana pelaksanaan acara pernikahan Galang di selenggarakan.

"Ayok udah mau mulai tuh, jangan sampe kita berdua malu-maluin Ayah."

Semua tamu undangan hampir seluruhnya sudah datang, tentu saja mereka orang-orang penting dan rekan-rekan kerja Galang dan Zacky. Pembawa acara mulai membuka acara tersebut dengan menyambut para tamu undangan yang datang.

Sampai tiba saatnya dimana ijab kabul akan segera dimulai. Mempelai Pria datang dengan digandeng oleh Ara menuju meja di mana penghulu sudah menunggu. Dan di susul oleh mempelai wanita yang duduk di sebelah calon suaminya itu.

"Bukannya dia Ara?" tanya perempuan kepada pria yang digandengnya.

Cowok itu menyipitkan matanya agar tidak salah melihat. Ya! Gadis yang mengantarkan mempelai pria itu adalah Ara. Namun, mengapa dia ada disana? Pikir mereka berdua.

KEJORA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang