Saat ini Zion dan Ella sedang berada di kafe milik Zion, lebih tepatnya berada di dalam ruangan pribadi milik Zion yang ada di kafe itu.
"Zel" panggil Zion yang baru selesai memeriksa laporan mingguan
"Kenapa?" tanya Ella mendongak dari kepala yang semula sedikit tertunduk sambil memandangi handphone dengan sesekali tersenyum
"Lo lagi chat an sama siapa sampai senyum-senyum gitu?" tanya Zion yang terdengar posesif
Ella pun berjalan mendekat ke arah Zion lalu menunjukkan apa yang sedari tadi dilihatnya hingga membuatnya senyum-senyum sendiri.
"Apaan nih?" tanya Zion tidak mengerti
"Novel" jawab Ella singkat
"Eh?" Zion terkejut saat tiba-tiba Ella duduk di pangkuannya
"Maunya anak kita" kata Ella ringan
"Aneh banget yang dia mau" gumam Zion
"Nggak usah protes, ini anak Lo juga" ketus Ella
"Iya-iya, sensi amat sih" balas Zion
"Lo baca novel tentang apaan sih?" tanya Zion sambil memeluk tubuh Ella dari samping
"Tentang anak-anak SMA gitu, baper gue, makanya senyum-senyum" terang Ella
"Baperan mana sama sikap gue ke elo?" tanya Zion menantang
"Baperan sikap elo ke gue, soalnya nyata, tapi sayangnya Lo juga ngeselin, jadi bapernya nggak keliatan"
"Emang bisa gitu?" tanya Zion tak habis pikir, dan Ella hanya mengangguk-anggukkan kepalanya
"Lagian ya, Zel. Harusnya Lo tuh bersyukur punya suami kayak gue. Gue tuh paket komplit, perhatian? Iya, pengertian? Iya, sabar? Iya, peka? Iya juga, dan kalau masalah ngeselin… coba pikir deh, kalau gue bersikap sweet terus ke elo, lama-lama Lo bisa bosen, tapi kalau gue tambahin sikap ngeselin atau nyebelin, kehidupan Lo bakal lebih berwarna, iya kan?" lanjutnya mensugesti Ella agar memiliki pendapat sepertinya
"Ya in" jawab Ella sambil mengangguk sekali
"Rapunzel… gue ngomong puluhan kata dan Lo cuma bales dua kata? Lo serius?" desah Zion lelah
"Serius lah"
Zion menghela napas lalu berkata, "Istri selalu benar, menang, dan tak terbantahkan"
Setelah itu Zion menumpukan kepalanya di bahu Ella, membuat kepalanya menghadap ke arah leher perempuan itu dan membuatnya geli karena napas yang berhembus di lehernya.
"Zi, geli ih" protesnya
Bukannya berhenti, Zion malah meniupkan napas hangat dari mulutnya ke arah leher istrinya.
"Zion ih…" Ella pun memberontak dari pelukan Zion yang tak kunjung lepas
Zion terkekeh karena merasa berhasil menjahili istrinya, dia pun menjauhkan kepalanya dari leher Ella kemudian mengajak istrinya itu untuk pulang.
*#*
"Zel"
"Hm?" balas Ella bergumam
Dia sudah hampir tertidur dalam dekapan Zion, namun suaminya itu sepertinya ingin mengajaknya berbicara.
"Lo udah ngantuk ya?"
"Hm…"
"Yaudah deh Lo tidur aja, nanti biar Lo nggak terlalu capek waktu bangun buat muntah" kata Zion
"Hm…" jawab Ella sekenanya
"Zi, lepas kaos Lo aja deh" gumam Ella setengah sadar
"Emang kenapa? Bukannya Lo nggak suka kalau gue lepas kaos waktu tidur?" herannya
KAMU SEDANG MEMBACA
My Rapunzel
Jugendliteratur"El" panggil Zion lembut sambil memegang salah satu tangannya "El, gue minta maaf buat semuanya. Gue mau tanggung jawab atas apa yang udah gue lakuin, dan ini bukti keseriusan gue buat tanggung jawab sama Lo. Please terima gue, nikah sama gue" pinta...