Sudah berapa purnama aku nggak up cerita ini lagi?:)
Maaf banget ya, sebenernya aku udah nggak terlalu dapet feel cerita ini, terus juga aku masih sibuk banget, apalagi akhir-akhir ini.
Buat next aku belum tau bisa kapan, jadi nggak pa-pa tinggal aja dulu cerita ini:)
Aku paham gimana rasanya nungguin cerita lama banget nggak up sampai kadang lupa sama alurnya😭
Sekali lagi aku minta maaf ya, ini aja sebenernya niat aku belum mau aku up, tapi karena ternyata masih ada readers yang nungguin, makanya aku up
Semoga bisa diterima, sekian terima kasih banyak terutama buat yang selalu nungguin cerita ini up☺️
*#*
Ella celingak-celinguk mencari keberadaan suami dan anak-anaknya yang sudah tidak ada di kamar sejak ia bangun.
Dan ternyata mereka bertiga berada di ruang keluarga, tertidur di atas karpet yang cukup tebal.
Ella pun berjongkok lalu menyentuh bahu Zion, "Zi" panggilnya
Namun Zion tidak juga menjawabnya, mungkin dia tidur terlalu lelap.
Akhirnya wanita itu pun beralih kepada Farrel, "Sayang, ayo bangun. Farrel harus berangkat sekolah kan?"
"Engh…" Farrel hanya menggeliat tak nyaman lalu membalikkan tubuhnya membelakangi Ella
Ella pun menunduk lalu mencium pipi Farrel cukup lama hingga bocah itu akhirnya bangun dan menjauhkan wajahnya.
"Ih, Mama…" keluhnya dengan wajah mengantuk
"Makanya buruan mandi, udah siang loh, nanti Farrel telat berangkat sekolahnya" ucap Ella sambil menangkup wajah sang putra
Farrel mengerucutkan bibirnya namun tetap mengangguk lalu bangkit dari tidurnya. Dia mencium pipi adiknya lalu melangkah ke kamar mandi.
Ella duduk di samping Zion lalu mengelus rambut suaminya itu, "Jangan-jangan tadi Zila rewel terus kamu ajakin ngejauh dari aku ya?"
"Hm… iya sih" jawab Zion bergumam sambil menghentikan gerakan tangan Ella
Dia membuka matanya perlahan lalu tersenyum saat menatap istrinya.
"Tapi kenapa?"
"Ya karena aku tau kamu udah capek ngurusin dia seharian. Biar kalau malem giliran aku. Selama aku bisa, aku pasti bakal bantuin kamu ngerawat anak-anak. Karena aku nggak mau kamu sampai kecapekan" ucap Zion sambil meletakkan tangan Ella yang ia genggam di dadanya
"Lagian Zila nya nggak terlalu rewel kok kalau sama aku, dia kan ada di pihak aku, nggak kayak dia tuh" Zion melirik Farrel yang baru keluar dari kamarnya setelah mandi
Ella terkekeh, "Ada-ada aja"
"Ma, sisirin Farrel" ucap Farrel yang kini berjalan menghampiri Ella dan Zion
"Harusnya kamu sisiran sendiri dong, kan udah besar" kata Zion sambil memindahkan kepalanya ke atas pangkuan Ella
"Papa, minggir!" kesal Farrel berusaha mengusir Zion dari pangkuan Ella, namun seperti biasa, pria itu tidak pernah mau mengalah dari anaknya sendiri
"Zion, minggir ah" ujar Ella ikut-ikutan
"Nggak mau" jawab Zion santai
Namun dia langsung mendudukkan dirinya dengan cepat saat tangisan Zila terdengar dari sampingnya.
Dia segera meraih Zila untuk ia gendong, namun tangisan bayi itu tak kunjung reda.
"Mungkin dia laper, biar sama aku aja" sahut Ella

KAMU SEDANG MEMBACA
My Rapunzel
Fiksi Remaja"El" panggil Zion lembut sambil memegang salah satu tangannya "El, gue minta maaf buat semuanya. Gue mau tanggung jawab atas apa yang udah gue lakuin, dan ini bukti keseriusan gue buat tanggung jawab sama Lo. Please terima gue, nikah sama gue" pinta...