"Zel, Lo nggak bilang tentang kita ke sahabat-sahabat Lo?" tanya Zion sambil membuat simpul dasi di lehernya
"Belum. Gue belum siap dan belum nemuin waktu yang tepat" jawab Ella sembari berjalan ke arah Zion yang masih fokus membuat simpul dasi sambil menunduk
"Lo nggak--"
"Awas tangan Lo! Lama banget bikin simpulnya" sela Ella sambil menyingkirkan tangan Zion dan mengambil alih dasinya
"Gitu dong dari kemarin-kemarin, dasiin suami Lo" ujar Zion yang hanya dibalas dengusan oleh Ella
"Gue mau lanjutin yang tadi, Lo nggak kuatir temen Lo tiba-tiba tau terus malah jadi marah sama elo karena nggak Lo kasih tau?" tanya Zion
Ella terdiam memikirkan ucapan suaminya itu, dia pun mendongak menatap mata Zion yang berwarna coklat terang.
"Kasih tau aja, nggak ada yang harus Lo tutup-tutupi dari sahabat Lo sendiri, jangan sampai bikin mereka ngerasa Lo nggak nganggep mereka sahabat Lo lagi" nasehat Zion sambil mengelus kepala istrinya dengan lembut
"Hm?"
Ella pun mengangguki ucapan Zion, nanti dia akan mencari waktu yang tepat untuk berbicara dengan ketiga sahabatnya. Dia sangat mempercayai mereka, jadi dia tidak perlu mengkhawatirkan apapun.
Zion tersenyum saat Ella menuruti ucapannya untuk menceritakan tentang mereka kepada ketiga sahabat istrinya itu.
"Zel" panggil Zion saat Ella baru saja berbalik setelah selesai membuat simpul dasi di kerah seragamnya
"Kenapa?" tanya Ella sambil berbalik menghadap Zion lagi
"Gue boleh cium kening Lo?" tanyanya penuh harap
Ella terdiam sambil menelan ludahnya, dia tidak tahu harus menjawab apa. Di satu sisi Zion memiliki hak atasnya, tapi di sisi lain dia masih belum cukup siap untuk melakukan sentuhan lebih dengan laki-laki itu meski hanya sekedar ciuman di dahi.
Ella menghela napas, dia tidak akan pernah hilang dari traumanya jika dia terus menjauhi dan menghindari sentuhan dari Zion. Bagaimanapun juga suaminya itu berhak atas dirinya.
"Kalau nggak bo--"
"Boleh kok" potong Ella cepat
Zion tersenyum mendengar jawaban Ella. Dia pun melangkah maju lalu memegang bagian belakang kepala Ella dan menarik kepalanya mendekat lalu mencium dahinya dengan lembut.
Ella memejamkan matanya dengan tangan yang reflek memegang dada Zion karena rasa hangat yang langsung menjalari hatinya begitu laki-laki itu mencium dahinya.
*#*
My Rapunzel
Woy! Lagi ngapain?
Belajar lah, emang
gue ini elo yang
nggak pernah merhatiin
pelajaran?Pedes amat, mbak
Gue lagi jamkos
sekarangOh, gue nggak nanya
sihInginku mengumpat
Yaudah ngumpet aja
sana, nggak bakal
gue cariinKampret Lo
"Woy! Bisa diem nggak sih?!" ujar Zion pada ketiga temannya yang sedari tadi sangat berisik
Namun ketiga temannya yang emm… tidak waras itu tidak menghiraukannya sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Rapunzel
Genç Kurgu"El" panggil Zion lembut sambil memegang salah satu tangannya "El, gue minta maaf buat semuanya. Gue mau tanggung jawab atas apa yang udah gue lakuin, dan ini bukti keseriusan gue buat tanggung jawab sama Lo. Please terima gue, nikah sama gue" pinta...