Stok tinggal dikit tapi belum mulai ngetik lagi🥲
*#*
"Uluh-uluh… anak Papa jam segini kok udah ngantuk sih? Belajar apa tadi di sekolah?" tanya Zion sambil memindahkan Farrel yang tadi duduk bersandar pada Ella menjadi berada di atas pangkuannya
"Engh… nggak tau, Farrel ngantuk" keluh Farrel dengan mata hampir terpejam sempurna
Anak itu kemudian menyandarkan kepalanya di dada sang ayah yang berada tepat di hadapannya.
Zion hanya tersenyum lalu mengelus kepala Farrel kemudian menciumnya.
Setelah itu pandangannya beralih kepada Ella yang tengah sibuk menonton televisi sambil memakan biskuit coklat.
"Zel"
"Hm?" tanya Ella sambil mengunyah biskuit di mulutnya
"Kamu belum ada niatan buat beli keperluan bayi? Kan tinggal beberapa bulan lagi"
Ella mengangguk-anggukkan kepalanya, "Ada sebenernya, tapi masih males sih. Mungkin besok atau lusa aku mau ngajakin Mama buat beli apa-apa aja yang dibutuhin"
"Kenapa nggak sama aku aja?" tanya Zion tak terima
Ella mengunyah biskuit di mulutnya hingga habis baru menjawab pertanyaan dari suaminya, "Kamu nggak akan tau mana yang bagus mana yang enggak, selera kamu kan sangat perlu diragukan"
"What?!" ujar Zion lebih tidak terima
"Kamu bilang selera aku sangat perlu diragukan?" tanya Zion memastikan sekali lagi
"Heem" jawab Ella sambil mengangguk
"Kalau kamu ngeraguin selera aku, berarti kamu ngeraguin diri kamu sendiri" kata Zion serius
"Hah? Ngeraguin diri aku sendiri gimana?" tanya Ella bingung
"Iya, ngeraguin diri kamu sendiri. Soalnya kan kamu selera aku, jadi kalau kamu ngeraguin selera aku, berarti kamu ngeraguin diri kamu sendiri yang jadi selera aku"
"Kata-kata kamu agak ngebingungin, tapi aku paham" Ella mengangguk-anggukkan kepalanya
"Jadi intinya kamu bilang aku jelek gitu kan?" sambungnya
"Eh eh bukan git--"
"Aku bercanda, takut banget sih kalau aku marah" Ella terkekeh pelan
"Ck! Ya pasti takut lah, kamu kan kalau lagi marah jadi kayak macan" balas Zion
"Apa?!"
"Ehehe… enggak kok, Zel. Aku bercanda" Zion memberikan cengirannya kepada Ella
Ella hanya mendengus lalu memalingkan wajahnya ke arah televisi, namun sesaat kemudian kembali melihat ke arah Zion saat laki-laki itu bertanya padanya, "Berarti nanti aku boleh ikut kan?"
Belum sempat Ella mengeluarkan suaranya, Zion sudah lebih dulu melanjutkan ucapannya.
"Boleh atau nggak boleh aku bakalan tetep ikut sih. Kalaupun mau ajak Mama ya silahkan, tapi tetep aja aku harus ikut"
"Tap--"
"Titik, nggak ada bantahan!"
Ella hanya menghembuskan napas kasar.
"Farrel juga ikut" gumam Farrel yang masih bisa didengar oleh kedua orang itu
Zion langsung menunduk, sedangkan Ella menoleh ke arah samping. Tujuan pandangan mereka sama, yaitu Farrel.
"Farrel… Rel, kamu tidur kan?" tanya Zion memastikan
"Mmm…" balas Farrel
"Terlalu antusias sama adeknya, sampai-sampai tidur aja bisa nyautin omongan kita yang lagi ngomongin perlengkapan Zila nanti" ucap Zion pada Ella, dan perempuan itu hanya membalasnya dengan senyuman

KAMU SEDANG MEMBACA
My Rapunzel
Novela Juvenil"El" panggil Zion lembut sambil memegang salah satu tangannya "El, gue minta maaf buat semuanya. Gue mau tanggung jawab atas apa yang udah gue lakuin, dan ini bukti keseriusan gue buat tanggung jawab sama Lo. Please terima gue, nikah sama gue" pinta...