Zion melirik ke arah samping dimana istrinya berada. Perempuan itu tengah memijat dahinya pelan.
Zion pun memegang bahunya, "Kenapa?" tanyanya
"Nggak pa-pa" jawab Ella
Zion yang merasa tidak percaya pun langsung menutup buku pelajaran di depan istrinya.
"Istirahat aja, jangan dipaksain" ujarnya pada Ella
"Nggak pa-pa kok, tinggal dikit lagi"
"Enggak, Zel! Istirahat sekarang!" Zion berkata dengan tegas karena dia tidak ingin istrinya sampai sakit karena belajar terlalu keras
"Tap--"
"Nurut aja kenapa sih?!" ujar Zion kesal
Dia langsung menggendong Ella dan meletakkannya di atas tempat tidur.
Setelah itu dia mendudukkan dirinya di depan Ella dan menggenggam tangannya.
"Aku cuma nggak mau kamu kenapa-napa, Zel. Aku nggak peduli kamu mau nganggep aku posesif atau pengekang, tapi aku nggak akan pernah berhenti buat jagain kamu gimanapun caranya. Aku bakal lakuin apapun yang menurut aku baik buat kamu sama anak-anak kita. Nggak peduli kamu suka atau enggak" kata Zion tegas
"Maaf karena aku egois, tapi keegoisan aku juga buat kebaikan kamu, dan menurutku itu nggak salah" lanjutnya sambil melepaskan genggaman tangannya perlahan
"Sekarang tidur!" perintahnya pada Ella
"Kamu mau kemana?" Ella menahan tangan Zion yang hendak turun dari atas ranjang
"Aku mau ketemu sama temen-temen, kamu ngizinin kan?"
"Tapi kan udah malem"
Zion melihat ke arah jam di dinding kamar lalu kembali menatap Ella, "Aku janji pulang sebelum jam 9. Boleh?"
Ella melepaskan tangannya dari tangan Zion dengan perlahan, "Iya" jawabnya pelan
Apakah Zion sebenarnya sedang menghindarinya? Karena marah kepadanya yang susah menurut? Atau apakah bertemu teman-temannya hanyalah alibinya agar bisa keluar sejenak dari rumah?
"Makasih. Aku pergi dulu, kalau ada apa-apa langsung telpon aku ya?" kata Zion lalu mencium dahi Ella sekilas dan pergi setelah mengambil jaket dan kunci motornya
*#*
"Woy! Jangan minum!" ujar Brian mengingatkan
"Bacot Lo ah! Cuma segelas kecil" balas Zion lalu melanjutkan meneguk minuman keras di gelas kecil dalam genggamannya
"Ye… dasar bego! Dimarahin istri Lo mampus" sewot Brian
"Ah anjir, gue lupa kalau udah punya Ella. Gimana caranya gue pulang coba? Nggak pulang aja deh gue" Zion menepuk dahinya cukup keras
Ella pasti akan sangat marah jika tahu dia pergi ke bar dan meminum alkohol meski hanya sedikit.
"Terus Lo mau nginep di sini?" tanya Brian
"Kan ada apartemen Lo"
"Sialan!" umpat Brian
"Gue nggak mau nampung orang mabuk di apartemen gue" lanjutnya
"Gue nggak mabuk, cuma napas di mulut gue aja yang bau minuman" bantah Zion
"Ya sama aja, pulang sana! Tadi Lo bilang sama gue Lo janji nggak pulang malem sama Ella"
"Shit! Jam berapa sekarang?" entah kenapa sejak tiba di sini, Zion melupakan banyak hal
"Jam 9 kurang 5 menit"
![](https://img.wattpad.com/cover/253293476-288-k321279.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Rapunzel
Teen Fiction"El" panggil Zion lembut sambil memegang salah satu tangannya "El, gue minta maaf buat semuanya. Gue mau tanggung jawab atas apa yang udah gue lakuin, dan ini bukti keseriusan gue buat tanggung jawab sama Lo. Please terima gue, nikah sama gue" pinta...