Bab 45 : Memastikan

1.1K 120 0
                                        

"Guys, kantin kuy! Lagian kan lagi jamkos, bentar lagi juga pulang" ajak Mita

"Males" jawab Ella singkat

"Lo kenapa? Sakit?" tanya Asya saat melihat Ella tampak meletakkan kepalanya di atas meja dengan wajah pucat

"Nggak pa-pa" jawab Ella

"Bohong! Lo kenapa sebenernya?" sahut Nina

"Gue nggak pa-pa, jangan ganggu!" ujar Ella ketus lalu beralih menolehkan kepalanya menghadap tembok

Ketiga sahabatnya hanya saling tatap dengan pandangan sama-sama bertanya.

"Ada masalah kali, sama Zion mungkin" kata Mita berbisik

"Tanyain sama si Zion gih" suruh Nina dengan suara pelan

"Eh jangan di sini, nanti si Ella denger" kata Asya sambil melirik Ella

Mita menganggukkan kepalanya lalu pergi menuju pojok belakang kelas bersama Nina, sedangkan Asya tetap berada di sana untuk menemani Ella.

"Woy--hmpt…"

"Jangan teriak, anjir!" ujar Nina sambil membekap mulut Mita yang sepertinya ingin langsung berteriak pada Zion

"Apa?" tanya Zion dari seberang sana

"Lo ada masalah sama Ella?" tanya Nina

Zion yang tadinya sedang mengerjakan soal di buku tulis pun langsung menghentikan gerakan tangannya.

"Perasaan gue nggak ada deh. Emang dia kenapa?" tanyanya

"Kita juga nggak tau, dia kayak emosi aja gitu bawaannya" kata Mita

"Gue bener-bener nggak ada masalah apa-apa sama dia" balas Zion sambil berusaha mengingat-ingat apakah dia memang benar memiliki masalah dengan istrinya atau tidak

Tapi nihil, dia merasa jika tidak ada masalah apapun di antara mereka berdua.

"Lagian Ella kan lagi hamil, bisa aja mood dia cuma lagi kacau kan?" sambungnya

"Nina! Mita!" teriak Asya

Nina dan Mita pun langsung mengalihkan pandangannya pada Asya dan Ella.

"Kenapa?" tanya Nina begitu mereka sampai di samping Asya

"Ella" Asya menunjuk Ella dengan wajah cemasnya

"El! Ella!" ujar Mita sambil mengguncang bahu Ella pelan

"El, kenapa Lo megang perut Lo kayak gitu? Perut Lo sakit? Ella, jawab gue!" ujar Mita panik

Ella masih tetap di posisinya tadi, namun tangannya tampak meremas perutnya dengan kuat.

Sementara itu, Zion yang mendengar percakapan di seberang telepon yang belum diputus pun langsung mematikannya dan berlari keluar kelas untuk menemui Ella.

Brak...

"Ella!"

Zion berlari mendekat ke arah Ella dan langsung menanyakan keadaannya, "Kamu kenapa?"

"Zel!"

"Ella!" sentak Zion sambil menarik tubuh Ella agar duduk dengan tegak

"Zel, kenapa?" tanya Zion khawatir saat melihat ekspresi wajah Ella terlihat sangat kesakitan

Perempuan itu menutup matanya sambil menggigit bibir bawahnya kuat-kuat, dengan tangan yang terus mencengkeram perutnya sendiri.

"Zel--"

My RapunzelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang