Maaf banget karena udah lama nggak up:)
Tolong koreksinya ya, takutnya ada typo nama. Nanti biar langsung aku betulin.
Karena sebelumnya tuh waktu aku baca lagi itu ada beberapa salah ketik nama sama nama tokoh ceritaku yang lain, udah aku betulin sih, tapi takutnya ternyata masih ada lagi. Makasih
*#*
"Utututu…"
Plak...
"Awh…" Zion meringis saat Ella memukul tangannya yang tadinya sibuk memainkan pipi putrinya
"Jangan digangguin ih, dia baru aja tidur" ujar Ella dengan anak perempuannya yang berada dalam gendongannya
Zion cemberut, "Iya-iya"
Seakan teringat sesuatu, Zion menjentikkan jarinya dan membuat Ella melotot.
Zion cengengesan, "Aku cuma mau nanya dia jadi dikasih nama siapa?"
"Tapi inget, panggilannya harus tetep Zila" tambahnya
"Aku nggak ada kepikiran nama, tapi kamu pasti ada kan? Gimanapun juga kan kamu yang paling antusias" balas Ella
"Emang kamu nggak antusias juga?" tanya Zion
"Ya antusias lah, tapi nggak seantusias kamu yang sampai bikin taruhan kalau dia beneran cewek"
Zion tertawa lalu mengacak-acak rambut Ella, mengundang delikan tajam dari perempuan itu.
"Aimara Zila Adhitama. Gimana menurut kamu?" kata Zion serius
"Bagus kok. Panggilannya tetep Zila?" ucap Ella sambil tersenyum
Zion mengangguk lalu beralih menatap Zila yang masih terlelap. Dia mendekatkan wajahnya lalu mencium pipi putrinya dengan penuh kasih sayang.
Ella tersenyum melihatnya, Zion memang tak pernah main-main dengan setiap ucapannya.
Dan ucapannya saat mengatakan dia akan bertanggung jawab dan menyayangi Zila pun selalu terbukti.
"Kapan aku boleh pulang?" tanya Ella
"Beberapa hari lagi" jawab Zion sambil mengelus pipi halus Zila
"Nggak bisa besok atau lusa aja?"
"Nggak"
"Kamu nggak ngampus?" tanya Ella lagi
"Nggak, aku kan udah bilang ambil cuti"
"Tapi--"
Zion menyentil dahi Ella karena perempuan itu terus saja mengoceh, "Kalau kamu ngoceh terus, bisa-bisa nanti Zila kebangun"
Ella berdecak kesal lalu akhirnya diam.
*#*
Beberapa hari kemudian mereka pun diperbolehkan pulang ke rumah.
Dan setibanya di rumah, Ella langsung membawa Zila masuk bersama Farrel sementara Zion memarkirkan mobil di garasi dan mengambil beberapa barang yang sempat dibawa ke rumah sakit untuk dibawa masuk ke dalam rumah.
Begitu Zion masuk ke dalam rumah, dia bisa mendengar suara tangisan Zila yang memekakkan telinga.
"Papa!" panggil Farrel berlari ke arah Zion
"Kenapa?" tanyanya
"Adek dari tadi nangis terus… Farrel nggak tega" adu Farrel dengan wajah sedih
Zion pun menunduk lalu menggendong Farrel dan mengajaknya ke kamar.
"Siniin Zila nya" pinta Zion pada Ella setelah dia menurunkan Farrel di ranjang

KAMU SEDANG MEMBACA
My Rapunzel
Novela Juvenil"El" panggil Zion lembut sambil memegang salah satu tangannya "El, gue minta maaf buat semuanya. Gue mau tanggung jawab atas apa yang udah gue lakuin, dan ini bukti keseriusan gue buat tanggung jawab sama Lo. Please terima gue, nikah sama gue" pinta...