J • 19

24K 1.8K 302
                                    

Absen sesuai binatang favorit kamu yukkk👉👉

🐥🐥🐥

Setelah mengantar Ambar pulang kerumahnya, Jino memutuskan untuk membersihkan dirinya terlebih dahulu, karena malam ini ia akan kembali ke markas.

Baru saja ingin mengistirahatkan tubuhnya di ranjang yang empuk setelah selesai membersihkan diri, Jino mendapat kabar dari teman-temannya kalau ada anggota ZELVAGOS yang kembali mengacau disekolah lain, yang mana tentu hal itu membuatnya geram bukan main.

Untung saja, saat Jino melewati ruang tengah, ia tak mendapati siapapun disana, termasuk cewek pirang sicerewet, Ambar. Yang mana hal itu membuatnya leluasa untuk pergi.

Tak berselang lama, motor Jino telah terparkir di halaman markas. Dari luar, ia mendengar suara gaduh yang mana sudah dipastikan kalau Rezel--siketua tata tertib tengah marah besar.

Jino melangkahkan kakinya dengan santai, membuat yang lain makin menunduk takut saat melihatnya, karena suasana saat ini memungkinkan kalau amarah Jino akan ikut meledak.

Jino mendudukan bokongnya disana satu kursi sambil menatap lurus ketiga orang yang babak belur dihabisi Rezel.

Krek

Kaleng softdrink yang baru saja Jino teguk habis isinya langsung tak berbentuk lagi. Wajahnya yang datar makin membuat siapapun tak berani menatapnya, kecuali si kampret Fauzan dan Rezel yang memang tengah emosi.

"Lo bertiga cuma sampah ZELVAGOS, bangsat!" nada rendah Rezel yang tengah berdiri sambil tangannya tenggelam di dalam saku jaket membuat ketiga tersangka itu menunduk takut.

"Ki--kita cu--cuma tawuran doang bang." jawab salah satu dari mereka takut-takut, membuat keenam inti ZELVAGOS itu tersenyum miring.

"Cuma katanya Zel, CUMA! Yakali cuma bikin anak orang masuk rumah sakit, patah tulang, bahkan ada yang sekarat. Dan parahnya lagi lo bertiga ngga pada tanggung jawab, anjing!" bentak Fauzan yang memang selalu berteriak keras saat marah pada anggotanya ketika mereka membuat onar. Sangat berbeda dengan Rezel yang selalu bersikap tenang, namun ucapan cowok itu selalu membuat siapapun tak berkutik.

Mata Rezel menatap Jino, membuat Jino langsung paham akan tatapan itu. "I trust you, Zel. Eksekusi."

Rezel menyeringai tipis mendengar persetujuan dari Jino, ia lalu menendang perut mereka bergantian, hingga ketiganya langsung terjatuh dengan posisi telentang.

"Kunci motor!" titah Rezel pada ketiganya.

"Bu--at apa b--bang?"

"Serahin ke gue, atau gue panggil polisi kesini sekarang juga?!" ancam Rezel yang berhasil membuat ketiganya langsung merogoh saku celana dan menyerahkan kunci motor mereka di satu tangan.

Rezel memerintahkan anggota lain untuk menyeret ketiga orang itu. Namun sebelumnya, Rezel mengambil jepretan wajah mereka secara close up menggunakan ponselnya.

"Zel, buat apa lo fotoin muka mereka? Mau dijadiin wallpaper hp lo?" kekeh Zio tak membuat Rezel menoleh sedikitpun kearahnya.

"Yang jelas, Rezel bakal bikin hidup mereka ngga akan aman lagi, Zi setelah ini." jawab Dero yang tepat beada disamping Zio sambil mengepulkan asap rokoknya.

"Motor lo bertiga udah otomatis milik ZELVAGOS. Jadi jangan berharap motor kalian bisa balik lagi setelah ini. Gue bakal aduin perbuatan kalian ke pihak sekolah, dan gue bakal pastiin lo bertiga ngga akan nginjek dan duduk lagi di bangku sekolah. Nama kalian bakal jadi daftar hitam semua sekolah di kota ini. Itu hukuman yang pantas buat orang-orang yang udah nyoreng nama baik ZELVAGOS! Bawa mereka! Suruh tiga bangsat ini push up lima ratus kali diluar, awasi mereka! Setelahnya, jangan pernah biarin wajah-wajah ini nginjek teritori kita!" Rezel tersenyum puas saat ketiga wajah yang telah babak belur itu terkejut dan diseret paksa oleh anggota lain yang diperintahkan Rezel, tentunya.

JINOVAR [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang