Jino memperhatikan Ambar yang tengah tertidur di kamar markas besar ZELVAGOS. Kamar tersebut merupakan kamar pribadi Jino yang mana tidak ada yang boleh memasukinya tanpa izin.
Jino belum sempat mengajak Ambar ngobrol panjang lebar mengenai kehamilan Ambar yang juga membuatnya syok. Sedari tadi saat akan diajak bicara, Ambar malah terus-terusan menangis sampai akhirnya gadis itu kelelahan dan tertidur. Mau tak mau Jino membawanya ke markas, karena bagaimanapun urusannya dengan Ambar belum selesai.
CKLEK.
Jino yang baru saja keluar dari kamarnya melihat teman-temannya sedang menatap khawatir. Tentu saja, mereka baru pertama kali melihat Jino berurusan dengan makhluk yang bernama "perempuan".
"Ji, lo kenapa ngga bawa dia balik ke rumahnya?" tanya Dero saat Jino baru saja mendudukan bokongnya di kursi kayu yang berukuran panjang.
"Gue ngga tau rumahnya," jawab Jino jujur. Ia memang tak tau dimana rumah Ambar karena mereka baru kenal sekarang-sekarang ini.
"Lo ada urusan apa sama cewek itu Ji? Kok dia tiba-tiba dateng nyariin lo sambil teriak-teriak kayak tadi?" pertanyaan Fauzan kali ini mewakili rasa penasaran teman-temannya yang lain.
Jino hanya diam, ia juga bingung harus menjawab apa kepada kelima temannya.
"Ah mungkin cewek tadi penggemarnya Jino kali. Terus mau minta foto bareng. Mungkin ngga?" tanya Zio mencoba menebak.
"Berarti kalo gitu dia anak sekolahan PENTALION juga dong?" Rezel ikut menimpali.
"Tapi kalo gitu, kenapa dia ngga nyamperin Jino pas disekolah aja? Kenapa harus malem-malem kayak gini? Dan lagi gue liat tadi muka dia kayak yang lagi nahan kesel." Dero menyerukan pendapatnya.
"Eh bentar, gue jadi keinget sesuatu. Pas birthday party nya Jevran, bukannya dia yang berani ngomel-ngomel karena Jino ngga sengaja nabrak dia ya? Bener ngga sih?"
Pertanyaan Zaidan yang sedari tadi diam membuat yang lain terkejut.
"Anjir iya! Cewek itu yang suaranya kek toa rusak!" teriak Fauzan yang diangguki oleh teman yang lain.
"Bener, dia satu-satunya cewek yang ngga tau Jino itu siapa. Cantik-cantik kudet juga." timpal Rezel terkekeh pelan.
"Atau emang tadi dia mau minta maaf kali sama lo Ji, ya ngga?"
Jino melirik Dero yang bertanya, kemudian menghela napas kemudian membuka suara, "dia hamil."
"Anjir, ternyata dia udah jadi bini orang. Tau-tau udah bunt--" tunggu. Fauzan langsung menghentikan ucapannya sendiri.
1...
2...
3...
Mereka berlima masih mencerna dua kata yang Jino ucapkan barusan.
"Hamil? Ya terus kenapa malah curhat ke lo Ji? Ya kali lo yang hamilin dia." kini Zio yang tertawa renyah, disusul oleh tawa yang lain karena mereka merasa lucu dengan kelakuan cewek yang menurut mereka aneh itu.
"Ck, denger! Emang gue yang udah bikin dia hamil."
"Jangan ngarang! Candaan lo ngga lucu anjir!"
"Der, gue serius. Lo pada ingetkan setelah gue bilang mau ke toilet gue ngga balik lagi dengan alasan di telpon nyokap?"
Kelima sahabat Jino itu mengangguk bersamaan seperti orang bodoh.
"Gue bohong waktu itu. Gue malah nidurin dia." Jino memejamkan kedua matanya sambil memijit pangkal hidungnya
KAMU SEDANG MEMBACA
JINOVAR [Completed]
Teen Fiction[FOLLOW DULU, BEBERAPA PART DI PRIVATE] Family Series : 3rd Jinovar Guinandra Dimitri, cowok berperawakan tinggi, tegap, dan gagah itu merupakan ketua dari geng motor yang paling ditakuti dijalanan, ZELVAGOS. Ia tak mempunyai rasa belas kasihan sedi...