J • 36

20K 1.7K 442
                                    

Jangan lupa vomment❤

Happy reading☺

🐥🐥🐥

Ambar tak menghiraukan ucapan Jino, ia tetap kekeuh menunggu suaminya pulang. Ambar menghela napas untuk yang kesekian kali, sedari tadi Ambar sudah berusaha menghubungi Jino dan menanyakan keberadaannya, namun Jino tak mengangkat telpon atau sekedar membaca chat-nya. Ambar hanya khawatir kalo terjadi sesuatu pada Jino.

"Jino lagi dimana sih?"

"Kok jam segini belum pulang juga?"

"Mana hp nya sekarang jadi ngga aktif."

"Semoga Jino baik-baik aja."

Ambar mencoba untuk tertidur karena jam sudah menunjukan pukul dua belas malam, bagaimanapun Ambar butuh tidur karena besok harus berangkat ke sekolah seperti biasa.

Sedangkan dilain tempat, Jino tak berhenti meneguk minuman beralkoholnya. Ia mengumpat karena kesal kesadarannya masih belum buyar. Rekaman kejadian saat Ambar memeluk cowok di mall tadi, ekspresi senang Ambar saat bertemu dengan cowok itu, dan yang paling mengganggu Jino yaitu Ambar ternyata menyimpan kerinduan kepada cowok itu.

Lamunannya terhenti saat tiba-tiba pahanya terasa berat. Ternyata ada seorang wanita penghibur yang sedang mencoba menggodanya. Jino tak heran, karena memang dirinya sata ini tengah berada di club malam sendirian. Jino tak pergi ke markasnya karena ia hanya ingin ketenangan, dengan tidak di jejeli banyak pertanyaan dan ceramahan oleh teman-temannya.

"Do you need my service, handsome boy?"

Jino bedecih saat mendengar suara wanita yang menurutnya sangat menjijikan.

"Of course no. Fuck off me, bitch."

Bukannya menjauh, ekspresi wanita itu malah menantang, tangannya dengan lancang mengusap rahang Jino sambil menyelami netra sayu Jino karena pengaruh alkohol, walaupun hal itu tak membuat Jino mabuk.

"Tonight, i'm free for you, darling. Can we?"

"Wow, pertunjukan yang menarik, dude." suara berat itu membuat atensi Jino teralih, menatap Darga yang kini duduk disebrangnya. Ternyata musuh bebuyutannya itu masih belum puas mencari masalah dengannya. Padahal Jino hampir membunuhnya saat itu kalau saja Zaidan tak mencegahnya.

"Your bitch?"

Jino tak menghiraukan Darga, ia lebih memilih untuk menengguk kembali minumannya. Membuat Darga tertawa geram lalu menatap wanita yang berada dipangkuan Jino, "hei bitch, come here." Darga menepuk pelan tempat kosong disampingnya, yang mana wanita berpenampilan sexy itu langsung menurutinya dengan sukarela karena melihat wajah Darga yang tak kalah tampan dari calon mangsanya yang kelewat dingin tadi.

"You know, dia masih pemula dan belum paham tentang cara bermain dengan wanita sepertimu," ucap Darga yang mana membuat wanita itu sedikit tercengang lalu terkekeh lucu, "are you sure? Pantas saja dia tak tergoda dengan tubuhku. Bagaimana kalau denganmu? Apakah kau--"

"Nope! Sepertinya lubangmu sudah longgar, dan tak menggairahkan lagi. Right?"

Wajah wanita itu memerah, lalu pergi begitu saja dengan rasa malu yang luar biasa atas ucapan Darga.

Darga menyeringai puas saat melihat kepergian sibadan obralan barusan. Tatapannya kembali berpusat kepada Jino yang tengah menatapnya tajam. "Pemula? Cih."

"Lo tersinggung? Gue rasa ngga ada yang salah sama ucapan gue tadi. Karena kenyataannya sekalinya lo main, cewek lo hamil. Benar-benar pemula." ledek Darga meremehkan dengan tangan yang memutar gelas minumannya dengan gerakan pelan.

JINOVAR [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang