J • 32

22.9K 1.8K 363
                                    

Absen dulu sesuai mood kalian hari ini pake emot, yukk👉👉

Happy reading☺

Jangan lupa vomment yak💋

🐥🐥🐥

Fauzan memegang kedua bahu Ambar dan menuntunnya keluar. Tangan Ambar yang masih bergetar membuat Fauzan sangat paham apa yang tengah dirasakan musuh adu mulutnya itu.

Tata dan Freya yang memang tengah menunggu dimobil langsung keluar dan memeluk Ambar dengan raut wajah khawatir mereka. "Kak Ambar. Ngga papa?"

Ambar hanya menatap sayu mata Freya dan Tata bergantian. Sorot mata Ambar cukup menjawab pertanyaan Freya tadi.

"Lo berdua ajak Ambar masuk mobil. Gue mau balik kedalem dulu, ada yang ketinggalan," perintah Fauzan langsung diangguki Freya dan Tata. Mereka langsung menuntun Ambar untuk masuk ke dalam mobil.

"Boba pesenan lo nih Bar. Masih haus?" Tata menyodorkan sedotan yang langsung dilahap Ambar dan meneguk minumannya semangat.

"Beneran haus ternyata dia, Pey." ujar Tata yang sontak diangguki Freya.

Fauzan dan Rezel baru saja masuk dan duduk di jok depan dengan Rezel yang duduk dikemudi. Fauzan menoleh kebelakang, "kita pulang sekarang."

"Loh, yang lainnya mana bang Pau? Mas Zel?"

"Yang lain lagi ngurusin orang-orang di dalem dulu. Balik nya belakangan." Fauzan menjelaskan, yang langsung diangguki Freya.

"Kak, mending tidur dulu deh, kak Ambar mukanya pucet gitu. Pasti capek. Sini tidur di paha Peya." Freya menepuk paha yang terdapat bantal kecil diatasnya.

Ambar hanya menurut dan membaringkan tubuhnya yang sudah tak kehabisan tenaga.

"Kakinya selonjorin ke paha gue aja Bar. Biar perut lo ngga ketekuk." Tata langsung mengangkat kedua kaki Ambar dan meluruskannya, membuat posisi terlihat nyaman. Lalu tangan Tata melepaskan sepatu yang dikenakan Ambar.

Semua yang didalam mobil tak bersuara, membuat suasana hening itu mengundang rasa kantuk dikedua mata Ambar. Dan tak lama kemudian, mata Ambar terpejam dengan napas teratur, menandakan kalau Ambar baru saja tertidur pulas.

Mobil Jino yang dikendarai Rezel telah sampai di basement apartement yang mana membuat Freya dan Tata merasa heran.

"Perasaan bang Ketu ngga tinggal disini deh bang."

"Emang. Ini apart nya Jino yang jarang ditinggali, dia nyuruh kita buat bawa si codet kesini biar orang rumahnya ngga pada khawatir."

"Oh pantes. Terus ini gimana bawa Ambarnya? Dia masih pules tidur. Kasian kalo dibangunin," Freya mengangguki ucapan Tata.

"Zel, lo gendong si codet ya? Kaki gue agak terkilir kayaknya, yang ada malah jatoh kalo gue yang gendong dia."

Rezel hanya mengangguk singkat. Lalu membuka pintu belakang dan langsung menggendong Ambar dengan hati-hati. Dan yang lainnya mengekor dari belakang.

Saat sampai di depan pintu apartemen Jino yang berada di lantai lima, Fauzan langsung memasukan kode yang mana pintu tersebut langsung terbuka.

"Baringin aja di kamarnya Jino, Zel." Rezel mengangguk dan menuju kamar yang Fauzan maksud.

"Lo berdua gantiin bajunya si codet, sama obatin luka dilehernya dia. Gue sama Rezel nunggu disini."

"Siap bos, ayok kak Tata!" Freya menggaet lengan Tata dan masuk kekamar dimana baru saja Rezel keluar dari sana.

JINOVAR [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang