J • 44

20.4K 1.5K 336
                                    

Kalo ada typo tandain ya, belum Nunu cek ulang☺

🐥🐥🐥

"Utututu. Onti ngga sabar tau nunggu ponakan kembar Onti lahir, semoga salah satu muka kalian mirip Onti ya?" kekeh Freya yang masih terus mengelus perut buncit Ambar.

Setelah berjalan-jalan sebentar di sekitaran komplek rumah, Fauzan dan Freya ikut mampir ke rumah Jino untuk main sebentar--lebih tepatnya Freya yang ingin smalltalk sama ponakan kesayangannya katanya.

"Amit-amit." seloroh Jino disertai delikan malasnya.

"Aamiin-Aamiin." ralat Freya tak mau kalah.

"Lo--"

"Udah sih Ji. Mana mungkin juga anak lo mirip adek gue. Kecuali pas bikin anak, lo ngebayangin mukanya si Peya."

Jino menggeplak kepala Fauzan yang duduk disebelahnya, "perlu gue robek mulut lo?" desis Jino tajam, yang membuat Fauzan terkikik, "sans mabro. Jangan galak-galak sama gue, ntar anak lo malah mirip gue, mau?"

"Pergi lo berdua! Gue mau melihara anjing galak, biar lo sama adek lo ngga keluar masuk rumah gue seenaknya."

"Dih Bang Ketu ngambek nya kayak cewek, dikit-dikit ngancem. Mau jadi hot bapak juga."

Fauzan dan Ambar menyemburkan tawanya, melihat ekspresi jengkel ngga ketulungan dari wajah Jino.

"Ya lagian juga lo Zan, kenapa juga lo ngga mau kuliah sih? Daripada dateng dan ngerecokin rumah gue melulu, mending cari ilmu."

"Gue juga sekarang lagi menimba ilmu Ji."

"Ilmu apa?"

"Ilmu perdukunan. Gue mau buka praktek jadi dukun aja. Lumayan sekalian nyabulin pasien seksi sama montoq. Beuh--awwsshhh sakit ogeb!"

Fauzan mengusap kepalanya yang terkena lemparan bantal dari Ambar.

"Fauzan cukup mukanya aja dong yang susah di renov, jangan masa depannya juga. Nanti Allah marah."

Fauzan meringis saat Ambar membawa-bawa nama Tuhan. "Berat bahasa lo, Det. Udah bawa-bawa Tuhan."

"Gitu tuh Kak, kalo orang yang pas ikut Jumat'an cuma nukerin sendal Swallow jadi sandal Ando punya orang lain. Tuhan aja dilupain. Astaghfirullah Bang Pau, bertaubatlah, sebelum ajal mu tiba."

"Sembarangan!" Fauzan tak berpikir dua kali untuk menoyor kepala Freya yang selalu menjadi lawan adu bacotnya. "Lagian lo berdua kenapa jadi tiba-tiba religius gini sih?!" Fauzan menoleh dan menatap Jino meminta jawaban.

Jino menggedikan bahunya, "ngga tau juga, mungkin karena Ambar sekarang lebih sering nonton video ceramah di youtube. Adek lo ikut kecipratan efeknya."

Fauzan mengangguk paham, "bagus, siapa tau si Codet jadi ustadzah dadakan kan. Rejeki lo nomplok kalo dapet istri sholehah, Ji."

Jino berdecak, bukannya apa, tapi intonasi ucapan Fauzan terdengar seperti ledekan untuknya.

"Gue juga mau dapet istri kayak Umi, cantik, sholehah, pengertian, ba--"

"Masalahnya tu cewek mau kagak sama lo yang kelewat jahanam ini?" kini Jino menyindirinya dengan telak, membuat wajah Fauzan berubah masam, "emang anj--"

"Nah kan, belom apa-apa mengumpat. Banyak-banyakin istighfar Bang Pau, umur ngga ada yang tau. Yang sering marah-marah biasanya umurnya didiskon lima puluh persen sama Tuhan."

"Lo--"

"Fauzan, alangkah baiknya kalau berbicara itu di filter dulu. Ambar memang bukan--ah belom jadi wanita sholehah. Tapi Ambar tidak ingin teman-teman Ambar terutama  Fauzan yabg banyak dosanya merasakan panasnya api neraka."

JINOVAR [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang