Siapa yangg baru bangun langsung baca Jino???☝
Kalo mau cepet up, jangan males vomment, gemes deh harus dikasih tau terus, ugh😙
Don't forget for play the song🎵🎧
Happy reading☺
🐥🐥🐥
Setelah kepulangan teman-teman bangsatnya, Ambar dan Jino memilih untuk berjalan-jalan sore di sekitar kawasan apartemen Jino.
Mereka berjalan dengan tangan yang saling bertautan sambil melihat beberapa orang yang berlalu lalang.
"Kalo kaki lo pegel, kasih tau gue." Jino memperingati Ambar untuk kesekian kalinya.
"Iya Jino. Orang baru jalan lima menit masa udah pegel. Emang Jino kira badan Ambar segede dugong apa?!"
"Hm, mirip dikit."
"Jahat banget mulutnya!"
"Ngga usah baper. Disamain sama dugong aja tersinggung."
Bibir Ambar mengerucut. Dan tak lama setelahnya mereka duduk disalah satu kursi taman yang lumayan ramai oleh orang-orang yang asyik berolahraga sore juga anak-anak yang tengah bermain sambil berlarian.
"Ih, itu cowok ganteng banget," pekik Ambar saat melihat seorang lelaki tinggi dan kekar yang tengah jogging di trek lari.
Jino mendelik, "ganteng doang, kalo ngga bisa bikin anak sekali jadi buat apa?"
Mata Ambar membola lalu tangannya menggeplak lengan Jino, "kok Jino jadi julid sih? Ngga boleh gitu tau."
Jino berdecak pelan, "yaudah sana samperin orangnya! Lagian mana mau dia sama cewek hamil kayak lo."
"Kata siapa? Badan Ambar kan sexy. Mana ada cowok yang mau nolak. Kecuali cowoknya belok."
Jino mendorong dahi Ambar dengan telunjuknya, "pede amat! Lo sexy karena lagi hamil anak gue. Coba kalo ngga, badan lo masih mirip gagang sapu."
"Jinooooo! Ih rese banget ngatain nya!" wajah Ambar berubah kesal yang mana hal itu berhasil membuat Jino tersenyum puas, "lagian muji cowok lain didepan suami sendiri. Situ waras?"
"Waraslah! Kalo suaminya ngeselin kayak Jino, kenapa ngga." jawab Ambar dengan enteng yang membuat Jino mengangguk paham.
"Jadi lo nyesel nikah sama gue?"
"Mau nyesel gimana, orang udah kejadian. Aneh banget pertanyaannya, dasar bodoh!"
Jino menarik mulut Ambar dengan jari-jari tangannya hingga membuat bibir Ambar maju beberapa senti. "Jangan keseringan ngomong kasar, lo cewek." lalu Jino melepas tarikannya saat Ambar menepuk-nepuk lengannya sebagai bentuk protes.
Ambar mengusap bibirnya beberapa kali sebelum menjawab, "kenapa emang cewek ngga boleh ngomong kasar? Freya sama Tata juga sering kok, tapi mereka ngga dimarahin tuh."
Nada bicara Ambar yang seperti sedang menggerutu membuat Jino menggeleng pelan, "itu urusan mereka, kalo lo urusan gue. Jelas beda."
"Beda apanya? Kan Ambar cewek, Freya sama Tata juga cewek, Jino."
"Ya tapi lo cewek gue, sedangkan mereka bukan, Ambar."
Pipi Ambar memanas saat Jino mengatakan cewek gue dengan lugas, hingga membuat Ambar tak bisa menahan senyumnya.
"Ck, baper kan."
Ambar berdehem, mengubah ekspresinya menjadi jutek, "siapa yang baper? Mana yang baper? Ambar pengen liat orangnya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
JINOVAR [Completed]
Teen Fiction[FOLLOW DULU, BEBERAPA PART DI PRIVATE] Family Series : 3rd Jinovar Guinandra Dimitri, cowok berperawakan tinggi, tegap, dan gagah itu merupakan ketua dari geng motor yang paling ditakuti dijalanan, ZELVAGOS. Ia tak mempunyai rasa belas kasihan sedi...