Absen sesuai suasana hati kalian hari ini pake emot yuk👉👉
🐥🐥🐥
SAH.
Satu kata itu yang terus berputar dikepala Ambar sedari tadi. Ia berkali kali menjitak kepalanya memastikan bahwa statusnya yang telah berubah menjadi seorang istri bukanlah hanya sekedar mimpi.
Ya! Dia telah menjadi istri seorang Jinovar Guinandra Dimitri, ayah dari calon anak yang tengah dikandungnya. Astaga, Ambar benar-benar tak menyangka dengan kenyataan ini.
"Yaampun bun, liat. Masa pengantin baru malah bengong begini kayak celengan kucing dikamar Nana."
"Kak, jangan mulai rese nya ah. Ambar mungkin masih capek sama acara tadi."
"Capek? Kan ehem ehem nya belom bun. Kalo mau capek ya besok berarti. Bener ngga Res?" Fares hanya menggeleng, tak heran dengan ucapan istrinya yang semakin blak-blakan setelah hamil.
"Kenapa lo ngga nyusulin Jino ke kamar aja Bar? Mau tidur di ruang tengah emangnya?" ternyata Nana masih belum puas menggoda Ambar yang kini statusnya telah menjadi adik iparnya. Ya, pernikahan Ambar dan Jino telah berlangsung pagi tadi. Setelah ijab kobul, keluarga Dimitri mengadakan pesta kecil-kecilan dengan mengundang keluarga dan kerabat mereka, juga teman-teman Jino yang tak luput memeriahkan pernikahan sederhana ini.
Acara pesta diisi dengan makan bersama, dan juga bersenda gurau hingga membuat suasana rumah luas ini menjadi ramai. Dan saat sore menjelang malam, para tamu berpamitan pulang, hingga keadaan rumah ini kembali seperti semula, yang berisikan anggota keluarga mereka.
"Ambar ngga mau kekamar Jino kak, Ambar mau kekamar Ambar aja." rengeknya seperti anak kecil. Ya, hal itulah yang menjadi penyebab Ambar masih duduk di ruang tengah. Andra dengan sengaja mengunci pintu kamar yang ditempati Ambar dan memindahkan barang-barang Ambar ke kamar Jino. Mertuanya itu beralasan kalau Ambar dan Jino harus menempati satu kamar karena status mereka telah sah menjadi sepasang suami istri. Namun Ambar masih tetap kekeuh ingin kembali kekamarnya.
"Lagian bener kata ayah tau Bar. Lo sama Jino kan udah sah, ngapain pisah kamar sih? Ngapain juga lo malu-malu sama adek gue? Udah pernah liat burungnya ju--"
"Bona, mulutnya." Fares selalu dibuat jengah dengan ucapan frontal istri nakalnya. Sedangkan Nana hanya menyengir tanpa dosa.
"Saran gue emang udah kewajiban lo buat layanin Jino, Ambar. Inget, sekarang status lo udah jadi istri dia. Jangan nambah-nambah dosa." bibir Ambar mencebik saat mendengar ucapan pedas Fares. Suami kakak iparnya itu memang sangat menyebalkan ketika memberi saran yang malah terkesan memojokannya seperti sekarang.
"Loh, kenapa Ambar belum istirahat? Kok masih duduk disini?" Andra yang baru datang dengan stelan santai nya langsung duduk dan merengkuh mesra Izel yang duduk disampingnya. Ambar semakin mengerucutkan bibirnya karena saat ini ia merasa seperti kambing congek diantara dua pasang kaum adam dan hawa yang tengah bermesraan.
Nana kini sibuk mengendus mesra ketek Fares, yang katanya selalu memabukan dan membuatnya ketagihan. Sedangkan kedua mertuanya tengah memainkan jemari mereka yang saling bertautan. Astaga, Ambar mendadak ingin meminjam pintu kemana saja milik doraemon.
"Kamu pasti capek sayang, mending masuk gih ke kamar. Kamu butuh tidur, Ambar. Bunda yakin kok Jino udah tidur dijam sekarang."
Mendengar penuturan Izel barusan membuat Ambar sedikit tenang, ia lalu mengangguk dan berjalan menuju kamar Jino. Dengan gerakan pelan, Ambar membuka handle pintu dan masuk dengan mengendap-ngendap seperti maling.
KAMU SEDANG MEMBACA
JINOVAR [Completed]
Teen Fiction[FOLLOW DULU, BEBERAPA PART DI PRIVATE] Family Series : 3rd Jinovar Guinandra Dimitri, cowok berperawakan tinggi, tegap, dan gagah itu merupakan ketua dari geng motor yang paling ditakuti dijalanan, ZELVAGOS. Ia tak mempunyai rasa belas kasihan sedi...