J • 29

23.8K 1.9K 614
                                    

Absen sesuai kota kelahiran kalian dulu, yukk👉👉

Happy reading☺

🐥🐥🐥

"Anjir, kok gue baru tau ya Ji, ayah punya Villa sebagus ini?" pekik Nana saat semua anggota ZELVAGOS tiba di pekarangan Villa yang berukuran besar di daerah kota kembang, Bandung.

"Gimana mau tau, lo terlalu sibuk ngebucin sama bang Fares dulunya." sarkas Jino yang membuat Nana mendelik sinis.

"MINTA PERHATIANNYA BENTAR SEM--"

"Perhatian dari Ambar masih kurang ya, Jino?"

Astaga, masih dengan badan yang pegal karena menyetir lama, Jino berusaha sabar dengan tingkah sengklek istrinya yang kembali kumat. Jino hanya menempelkan jari telunjuknya di depan bibir, mengintruksikan Ambar untuk diam dan tak memotong ucapannya.

"OKE, DENGERIN GUE DULU, SEMUANYA!" suara tegas Jino yang lantang membuat tatapan anggota ZELVAGOS fokus dengan satu objek  yang sama, ketua mereka.

"Kita semua disini niatnya mau have fun. Gue minta diantara kita jangan sampe ada yang buat masalah atau bikin keributan antar anggota. Gue minta solidaritas kita tetap harus ada. Kasih tau apapun ke gue kalo kalian butuh bantuan, kalo ngga ada gue, kalian bisa bilang ke anak inti VAGOS lain. PAHAM?!"

"SIAP!! DIMENGERTI, LEADER!!"

Jino mengangguk, "kalian bisa nempatin dua villa di ujung kanan, yang gue udah pastiin kalo kamarnya cukup buat nampung kalian semua. Karena kan tahun kemaren kita juga udah kesini, jadi ini bukan tempat asing buat kita. Sekarang kalian beresin barang-barang kalian. Nanti malem kita barbeque-an di halaman belakang villa. Oke?"

Semua kembali mengangguk patuh mendengar ucapan Jino yang selalu terdengar seperti perintah di telinga mereka. Namun jujur saja, para anggota ZELVAGOS selalu merasa beruntung karena Jino merupakan ketua yang selalu loyal kepada teman-teman maupun sahabatnya, seperti sekarang ini.

Setelah melihat kepergian anggotanya. Jino dan anggota inti memasuki salah satu villa yang mana akan mereka tempati untuk beberapa hari kedepan.

Cklek

Setelah membuka pintu, Jino dan yang lainnya masuk dan sebagian dari mereka langsung duduk di sofa yang terletak di tengah ruangan.

"Kalian berdua tidur dulu aja dikamar, istirahat." ucap Jino sambil menatap Ambar dan Nana bergantian.

"Apa sih lo, orang baru nyampe udah disuruh tidur," sinis Nana tak mengerti dengan jalan pikiran adiknya.

"Ya kan kalian berdua butuh istirahat ekstra--"

"Gue sama Ambar cuma hamil Jino, bukan penyakitan. Udah deh ah ngga usah bawel."

"Ih kak Nana jangan marahin suami Ambar dong. Mentang-mentang dateng ngga bawa pasangan, jadi sensi gitu." sentak Ambar tak kalah sinis pada kakak iparnya.

"Loh kok malah lo yang sewot sih?"

"Eh udah udah. Kok malah ribut? Baru aja tadi Jino bilang jangan bikin keributan. Udah mau baku hantam aja ni dua bumil." Zio berusaha meredam perdebatan kedua cewek yang tengah sensitif itu.

JINOVAR [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang