21 - Teman Ribet

365 113 3
                                    

"Baja!" Tisya berteriak lalu merangkulku yang berjalan di koridor kelas setelah balik dari kantin. "Ada yang mau gue omongin sama Haryan."

"Tentang apa?" tanyaku. Kulambaikan tangan ke Aldo dan Raja agar balik ke kelas lebih dulu.

"Si itu."

Sebutan Tisya itu malah membuat temanku bertahan.

"Hayo ada apa?" Aldo menyengir ke arah kami.

Tisya menatapku sebentar, tentu saja aku menggelengkan kepala sebagai pertanda untuk tidak memberitahu Aldo dan Raja sementara, agar tidak ribet ke depannya.

"Aunia ke rumah Baza semalam."

Argh, Tisya!

Aku menghela napas berat selagi dua orang temanku ber-'hah' ria. "Ayo sudah kita samperin Haryan," ajakku sambil menarik Tisya untuk menjauh.

"Ets, ets bentar!" Sudah kubilang jangan beritahu Aldo dan Raja kalau tidak mau ribet. Sekarang mereka menghadang kami berdua dengan semangat dan tatapan penuh penasaran. "Gue butuh penjelasan ini!" seru Aldo.

"Nggak bisa ya, kalau lo berdua langsung tinggal kita tanpa beban!" tambah Raja yang sangat gemas. "Ikut pokoknya, ikut! Kita samperin Haryan di mana? Kami nggak mau kepikiran ini pas pelajaran."

"Dia di balkon gedung akun," jawab Tisya dengan sangat mudah, duh, pintar sekali, kami tidak akan bisa terlepas dari Aldo dan Raja kali ini. Mereka pasti akan mengikuti sampai ke gedung jurusan Akuntansi. "Ayo ikut, biar kalian nanti yang netralisir Baja."

"Gass!" Aldo pun ikut merangkulku dan kami berjalan bersama dengan Raja yang menjadi pemimpin.

Aku hanya bisa pasrah.

Sepertinya mereka akan menghakimiku lagi kali ini.

Make Myself Happy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang