Kami sedang dalam perjalanan.
Aku tak tahu seharusnya membawa dia ke mana. Sesekali pandanganku kualihkan ke Aunia yang terdiam. Aku fokus menyetir mobil sedangkan dia hanya sibuk menatap keluar jendela.
"Sekarang bisa ceritain lebih detail Au?" tanyaku. "Gue pengin denger yang jelas."
Sebenarnya aku sangat-sangat terkejut begitu melihat Aunia muncul tepat di depan mata. Bahkan hampir tidak percaya, sama sekali. Namun, berkali-kali kukerjapkan mata, ini memang nyata. Sempat kukira lagi-lagi ini mimpi atau halusinasi.
Aunia di sebelahku menghela napas kasar, penuh keresahan. Tatapannya seolah memberi tahu bahwa dirinya terluka atas semua perkataan kami. "Semua itu memang bener Dama. Aku udah nggak tau harus jelasin gimana lagi. Kapan kamu bakal percaya lagi sama aku? Aku juga nggak kuat untuk bahas masalah itu lagi."
"Jujur Au, gue masih nggak percaya."
Raut wajah Aunia semakin terlihat kecewa. Kulihat dia membuang muka dan menatap keluar jendela lagi. Sesekali dia mengerjapkan matanya sembari mengatur napas untuk menenangkan diri. "Ya udah, kalau memang itu yang kamu mau. Turunin aja aku di sini."
Aku pun menepikan saja mobilku agar kami dapat terus berbincang. "Jadi mau lo apa sekarang? Lo udah pergi lama banget dari sekolah. Berita lo meninggal udah tersebar. Jelas, semua orang udah nganggap lo nggak ada."
Aunia mengusap wajahnya. "Aku nggak tahu harus ngapain Ja," katanya lalu membuatku terkejut seketika dengan tangisannya yang terisak-isak. "Nggak tahu, nggak tahu, nggak tahu."
Aku terdiam. Tak memiliki pikiran untuk menenangkannya karena diriku sendiri belum menemukan solusi yang terbaik untuknya. Kini Aunia telah kembali yang memberikanku tantangan baru untuk lebih bahagia lagi. Hanya saja, aku masih belum bisa menerima keadaan. Seharusnya dia kembali lebih awal.
"Dam ... eh, Baja, aku mau tanya sesuatu." Kini Aunia menghadapkan dirinya ke aku. "Kamu masih sayang sama aku?"
Wah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Make Myself Happy
Short Story[Sequel of Make You Happy] Baza berharap dapat melupakan Aunia dan melakukan segala hal yang membuatnya bahagia. Tetapi, bagaimana jika ternyata hal yang membuatnya bahagia tanpa mengingat beban adalah kehadiran Aunia? Di malam itu, Aunia datang den...