Aku masuk ke dalam kafe lebih dulu untuk duduk di meja yang sering aku duduki bersama Aunia. Meja itu terletak tepat di sebelah jendela yang melihatkan seluruh jalanan di depan.
Aunia yang sibuk mengamati ruangan itu kini mendudukkan diri di hadapanku. "Kafe ini nggak terlalu berubah ya."
Aku tersenyum, dia ingat ternyata. "Untung kamu ingat." Aku menunjuk ke arah jam besar di dinding. "Dulu, jam besar itu bentuknya bukan lingkaran. Kamu selalu komentarin karena bentuknya belah ketupat."
Aunia membalas senyumanku lebih manis. "Kangen balik ke masa itu."
"Sudah, jangan berharap ke masa itu lagi Au. Kelam. Mending nikmati masa sekarang aja," kataku yang membuat dia menganggukkan kepala. "Btw bando favorit yang sering kamu pakai dari aku, ke mana?"
Aunia melotot lalu memegangi kepalanya. "Ah iya, dipatah sama Aulia pas aku ke Singapura."
"Dipatah?" Aku mendelik. "Ngeri juga dia."
"Pokoknya aku sempat dapat kekerasan dari Aulia pas itu. Bando patah, kepala aku juga dihantam sana-sini. Dia udah kayak benci banget sama aku yang nggak berguna. Makanya ... kadang aku lupa sama apa yang kamu bahas."
"Oh begitu." Aku menggenggam tangan kiriku sendiri. "Aunia, aku mau tanya lagi—"
"Kita masih pacaran atau enggak, sih, Dam?" tanya Aunia lebih dulu dan memotongku.
Aku terbungkam sejenak.
Jawab apa ini?
"Enggak," jawabku singkat.
Jawabanku itu lantas membuat Aunia menunduk. "Jadi ... sekarang, kamu udah nggak anggap aku sebagai pacar? Apa karena ninggalin kamu? Jadi ini alasan semalam kamu bilang 'lo-gue' bukan 'aku-kamu?"
"Tadi pagi sampai sepulang sekolah kamu diamin aku karena nggak suka aku nganter Adnira pulang?" Aku malah berbalik tanya.
Aunia berdecak. "Iya, jelas? Jawab pertanyaanku yang tadi."
"Apa lo ingat tanggal jadian kita?" Aku bertanya lagi.
Aunia menghela napas, terlihat kesal. "Ingat lah. Kamu kenapa, sih? Kok berubah ke 'lo-gue' lagi?"
"Gue tanya ulang, apa lo ingat tanggal jadian kita Aunia? Oh, apa perlu gue panggil lo...." Aku tersenyum miring. "Aulia?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Make Myself Happy
Cerita Pendek[Sequel of Make You Happy] Baza berharap dapat melupakan Aunia dan melakukan segala hal yang membuatnya bahagia. Tetapi, bagaimana jika ternyata hal yang membuatnya bahagia tanpa mengingat beban adalah kehadiran Aunia? Di malam itu, Aunia datang den...