Assalamualaikum semuanya. Selamat malam. Alhamdulillah aku balik lagi bawa Mariposa 2.
SIAPA YANG UDAH NGGAK SABAR BUAT BACA PART 32?
SUB JUDULNYA MERESAHKAN YA KAWAN. SIAPIN HATI DULU YUK ^^
TUNJUKAN EMOJI SAPI KALIAN KALAU UDAH BENERAN SIAP UNTUK BACA PART INI ^^
Yuk main tebak-tebakan gambar lagi. Ini adalah salah satu adegan di part ini ^^
ADA YANG BISA NEBAK NGGAK INI ADEGAN APA? YUK YUK IMAJINASI LIARNYA DIKELUARKAN WKWK
OH YA AKU JUGA ADA INFO. KALAU DI INSTAGRAM @luluk_hf dan @novelmariposa ADA GIVEAWAY NOTE SAPI MARIPOSA. JANGAN LUPA IKUTAN YAA ^^
DAN... SELAMAT MEMBACA MARIPOSA 2. SEMOGA SELALU SUKAA YAA ^^
*****
Acha hanya bisa terbungkam dan bergeming diatas kasur. Tak berani memandang ke depan. Entah sudah berapa puluh menit wanita paruh baya dengan paras cantik ini terus mengoceh kepadanya. Mondar-mandir dihadapan Acha dengan raut wajah dipenuhi amarah dan kekhawatiran menjadi satu.
Darimana Mamanya tau? Acha berpikir keras!
"Natasha! Kamu dengar Mama nggak?" jengah Kirana. Melihat sang putri yang tak meresponnya sama sekali.
"De... Dengar Tante Mama," lirih Acha sedikit takut.
"Bagaimana bisa kamu sakit sampai diopname nggak kabarin Mama?"
"Ka... Kan Mama lagi sibuk banget sama project diluar kota, ja... jadi Acha nggak bera..."
"Terus kalau ada apa-apa sama kamu bagaimana? Kamu nggak pikirin Mama bakalan khawatir banget?" potong Kirana menggebu.
"Ma... Maaf Tante Mama. Acha salah."
"Iya kamu salah!"
"Maaf."
Kirana menghembuskan napas kasar, menatap sang putri dengan sorotan masih berkobar.
"Kalau tadi pagi, Iqbal nggak telfon Mama. Kamu masih nggak mau kasih tau Mama kalau kamu sakit?" tanya Kirana.
Kan! Benar firasat Acha. Pasti yang memberitahu sang Mama adalah Iqbal. Siapa lagi?
Sejak pagi tadi juga, Acha tidak melihat keberadaan Iqbal. Cowok itu pasti sudah berangkat ke kampus tanpa membangunkan Acha.
Saat Acha bangun, dihadapannya sudah ada Mamanya dengan kedua mata yang menggelap dipenuhi kobaran api. Tentu saja Acha sangat kaget sekaligus takut bukan main. Dan, Acha pun hanya bisa pasrah, menerima semua luapan amarah dari sang Mama.
Yah, Acha memang pantas mendapatkannya.
"Acha udah nggak apa-apa Tante Mama," ucap Acha pelan, berusaha menenangkan emosi sang Mama.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARIPOSA 2
Teen FictionMariposa kini selalu bersamanya. Mariposa selalu memencarkan keindahannya. Namun, sampai kapan Mariposa selalu bisa bersamanya? Sampai kapan Mariposa akan selalu indah? Apakah Mariposa tetap terlihat indah jika dia pergi? Mari kita mulai perjalanan...