Assalamualaikum semua, alhamdulillah aku bisa update lagi. Karena banyak yang udah nggak sabar jadi aku posting hari ini.
DAN, SELAMAT MEMBACA ^^
*****
Perlahan pintu Apartmen terbuka. Saat itu juga, Acha langsung mematung ditempat, tubuhnya membeku tak bisa bergerak ketika melihat dua orang berdiri di tengah pintu tersebut.
Acha mengigit bibirnya bawahnya dengan jantung yang sudah berdetak tak karuan.
"Hai Acha," sapa seorang cowok dengan ramah kedua tangannya penuh dengan paper-bag.
"Sendirian? Mana Iqbal?" tambah cewek yang ada disebelahnya.
Acha berusaha untuk menyadarkan dirinnya, menerima kenyataan bahwa saat ini dihadapannya ada dua kakak sang pacar. Ando dan Ify. Acha tak menyangka akan bertemu mereka di Apartemen Iqbal dalam keadaan sendirian pula.
Sungguh Timing yang luar biasa sekali.
"Malam Kak Ando, Kak Ify," sapa Acha berusaha bersikap setenang mungkin.
Ify dan Ando terkekeh pelan, mereka melangkah masuk ke dalam.
"Santai aja Cha, kita nggak gigit, paling si Ify aja yang nyakar, Arrr" canda Ando.
Acha hanya bisa tersenyum canggung, masih sangat gugup.
"Iqbal masih belum pulang Kak, katanya pulang malam," jelas Acha teringat pertanyaan Ify yang belum dijawabnya.
"Kebiasaan tuh bocah, mentang-mentang sudah tinggal sendiri, pulang bisa malam," omel Ify entah kesiapa.
"Terus kamu disini mau nunggu Iqbal sampai datang?" tanya Ando penasaran, ia mengambil duduk duluan di sofa.
Acha menggeleng cepat.
"Acha tadi mau antar makan malam buat Iqbal, nggak taunya Iqbal belum pulang," jawab Acha.
"Ya ampun romantisnya," goda Ando membuat Acha sedikit tersipu.
Ify meletakkan paper-bag diatas meja. Ia memberikan kode kepada Acha untuk duduk. Mereka pun duduk bersama di sofa ruang tengah.
"Jangan baik-baik sama Iqbal Cha," peringat Ify dengan raut dramatis.
"Kenapa gitu Kak?"
"Kalau disakitin sama dia susah loh nanti sembuhnya."
"Iqbal nggak pernah sakitin Acha Kak," puji Acha untuk sang pacar.
"Ya Ampun kapan gue dibaik-baikin gitu sama cewek," lirih Ando sok dramatis.
"Pokoknya jangan baik-baik sama Iqbal," kekuh Ify.
"Berarti Acha harus jahat sama Iqbal?" balas Acha sambil terkekeh pelan.
"Harus! Gebukin aja kepalanya kalau dia selingkuh, bohong apalagi pergi tanpa kabar kayak sekarang," ucap Ify memanas-manasi.
"Iqbal ngabarin kok kak tadi, Acha aja yang nggak baca pesan Iqbal," ucap Acha mencoba meluruskan.
"Tuh kan. Lo baik banget sih. Iqbal aja nggak sebaik itu," ucap Ify sembari geleng-geleng.
"Kan Acha sayang sama Iqbal Kak."
"Sayang mah banyak Cha, yang sungguh-sungguh dan selalu nepatin janji itu yang langkah!" tambah Ando ikut-ikutan memanas-manasi.
"Bener, dia pasti nggak nepatin janjinya kan malam ini?" tebak Ify.
![](https://img.wattpad.com/cover/225216492-288-k921876.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MARIPOSA 2
Teen FictionMariposa kini selalu bersamanya. Mariposa selalu memencarkan keindahannya. Namun, sampai kapan Mariposa selalu bisa bersamanya? Sampai kapan Mariposa akan selalu indah? Apakah Mariposa tetap terlihat indah jika dia pergi? Mari kita mulai perjalanan...