63 - Thank you

193K 22.3K 24.6K
                                    

Assalamualaikum semuanya. Alhamdulillah bisa update kembali malam ini. Sudah lunas ya janji aku ke teman-teman untuk update tiga hari berturut-turut ^^

 Siapa yang sedari tadi udah nungguin MARIPOSA 2 part 63 UPDATE? 

GIMANA? SUDAH SIAP HATINYA?

MENTALNYA JUGA SUDAH DISIAPKAN BELUM? 

OKE, MARI KITA SAMA-SAMA TARIK NAPAS PANJANG-PANJANG DULU DAN PERLAHAN HEMBUSKAN YA, JANGAN DITAHAN PLIS! NASI MASIH ENAK RASANYA! HEMBUSKAN! HEMBUSKAN!

SUDAH SEMUANYA? 

SIAP? 

DAN, SELAMAT MEMBACA MARIPOSA 2, SEMOGA HATI ANDA SEMUA MASIH BAIK-BAIK SAJA SETELAH BACA PART INI ^^

*****

Iqbal menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang, ia berencana langsung ke rumah Acha terlebih dahulu sebelum kembali ke Apartment-nya. Jujur, Iqbal benar-benar ingin memperbaiki hubungannya dengan Acha.

Iqbal sangat merindukan gadis itu, Iqbal juga tahu selain dalam keadaan yang sedang marah. Acha pasti juga sangat sedih saat ini.

DRTTDRTT

Suara panggilan terdengar dari ponsel Iqbal dan sudah terhubung di Audio mobil yang dikendarai Iqbal. Iqbal melirik ke layar audio, mendapati nama Rian tertera di sana.

Iqbal segera mengangkat panggilan tersebut dengan menekan tombol telepon di dekat stir mobil.

"Hallo Bal, lo dimana?"Suara Rian terdengar gelisah dari sebrang sana.

"Di jalan."

"Lo udah pulang kuliah, kan ?"tanya Rian kembali.

"Baru aja. Kenapa?"

Rian menghela napas panjang, membuat Iqbal semakin penasaran dan merasa ada sesuatu yang penting ingin disampaikan oleh Rian.

"Papa gue udah nemuin Mama Biya tadi siang."

Iqbal sontak memelankan kecepatan mobilnya, setelah itu ia meminggirkan mobilnya terlebih dahulu, Iqbal ingin lebih fokus mendengar berita penting dari Rian.

"Terus?" tanya Iqbal ketika sudah menghentikan mobilnya.

"Masalahnya kondisi Mama Biya sedang tidak baik. Beliau sedang dirawat di ICU saat ini."

Kedua mata Iqbal langsung melebar, terkejut mendengarnya.

"Kok bisa?"

"Mama Biya sudah lama mengalami depresi berat dan kabarnya berulang kali melakukan bunuh diri, begitu juga semalam. Untung saja langsung dibawa ke rumah sakit, tapi kondisinya sedang kritis."

Iqbal mengangguk-angguk mulai paham.

"Biya sudah tau info ini?"

"Sudah, tadi siang Papa gue sempat nemuin Biya di café dekat Apartmen, Papa gue nawarin Biya untuk ketemu Mamanya tapi Biya bilang belum siap. Sepertinya dia masih di dalam Apartmen dalam keadaan terguncang."

"Dia sendirian sekarang?"

"Iya, sori gue belum bisa kesana, pagi ini gue berangkat ke lombok bersama keluarga Amanda. Lo bisa lihat keadaan Biya sekarang? Gue takut terjadi apa-apa sama dia," pinta Rian.

Iqbal langsung mengangguk.

"Bisa, gue kesana sekarang."

"Oke, kalau dia ingin ketemu Mama-nya segera anterin, gue kirim alamat rumah sakitnya."

MARIPOSA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang