Assalamualaikum, alhamdulillah hari jumat telah datang. Dan kali ini aku bisa posting awal banget ^^
Semoga kalian selalu suka dengan cerita Mariposa 2 yaa. Amin.
Oh ya, sebelum baca mohon siap-siap buat hati kalian yaa ^^
DAN.... SELAMAT MEMBACA ^^
***
Acha turun dari taxi online di depan sebuah rumah berwarna cokelat yang cukup megah. Hari ini Acha janjian untuk main ke rumah Arina bersama Sasa. Temannya dekatnya di SMA Triabuna sebelum ia pindah ke SMA Arwana.
Acha langsung menuju ke kamar Arina ketika seorang wanita paruh baya membukakan pintu untuknya. Sebelumnya Acha menyapa Bi Tar lebih dahulu, Acha cukup kenal dengan wanita paruh baya itu ketika ia masih sering main disini waktu SMA kelas satu. Beliau merupakan pengasuh Arina sejak kecil hingga sekarang.
Acha masuk ke dalam kamar Arina, disana sudah ada Sasa.
"ACHAAAA!!" seru Arina dan Sasa bersamaan. Mereka menyambut Acha dengan heboh. Nyatanya, mereka bertiga memang semakin jarang bertemu. Paling dua bulan sekali. Kalau Arina dan Sasa mah jangan ditanya lagi. Mereka sudah seperti prangko dan lemnya. Nempel terus. Sampai saat ini pun mereka mengambil satu kampus dan satu jurusan.
"Gue kangen sama lo," ucap Sasa memeluk Acha.
"Acha juga kangen kalian semua," balas Acha. Ia melepaskan pelukan Sasa dan berganti memeluk Arina.
Siang ini Acha habiskan mengobrol ringan dengan Arina dan Sasa. Mulai dari membahas pacar baru Arina, gebetan baru Sasa dan kehidupan kuliah mereka. Jujur, ada perasaan iri kerika mendengarkannya. Tapi, Acha mencoba menenangkan diri dan menguatkan bahwa keputusannya sudah benar. Acha tidak boleh menyesal.
Sebenarnya alasan kuat Acha tidak kuliah tahun ini karena Acha belum menemukan keteratikannya. Acha ingin kuliah di jurusan yang sesuai passiondan ketertarikannya. Acha tidak ingin membuang-buang impiannya. Makanya, setahun ini ia ingin memikiran lebih serius apa yang ingin dilakukannya kedepan.
Bagi Acha kuliah akan menentukan tujuan hidupnya nanti. Oleh karena itu, Acha tidak ingin asal-asalan dalam memilih. Untung saja, Kirana sangat mendukung keputusan Acha.
"Lo masih pacaran sama Iqbal?" tanya Sasa tiba-tiba mengalihkan topik, sembari mencomot keripik pisang dihadapannya.
"Masih," jawab Acha.
"Wah gila! Langgeng banget lo ternyata sama dia," takjub Sasa.
Acha tersenyum malu, ia juga tidak menyangka bahwa hubungannya dengan Iqbal akan berlangsung selama ini.
"Udah satu tahun lebih kan lo pacaran sama Iqbal?" tanya Arina ikut-ikutan.
"Kayaknya sih gitu. Mungkin mau jalan dua tahun."
Arina mencondongkan tubuhnya lebih dekat, kedua matanya menyipit menyorotkan tatapan menyelidik, membuat Acha ngeri sendiri.
"Udah ngapain aja lo sama dia?" tanya Arina.
Acha terdiam merasakan pipinya tiba-tiba memanas karena serangan pertanyaan dadakan seperti itu.
"A... Acha nggak ngapa-ngapain sama Iqbal. Emang mau ngapain!" jawab Acha gugup.
"Bohong banget lo Cha. Masa udah pacaran satu tahun lebih nggak pernah ngapa-ngapain," decak Arina tak percaya.
"Beneran Acha nggak pernah ngapa-ngapain sama Iqbal. Kita pacaran sehat kok."
![](https://img.wattpad.com/cover/225216492-288-k921876.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MARIPOSA 2
Teen FictionMariposa kini selalu bersamanya. Mariposa selalu memencarkan keindahannya. Namun, sampai kapan Mariposa selalu bisa bersamanya? Sampai kapan Mariposa akan selalu indah? Apakah Mariposa tetap terlihat indah jika dia pergi? Mari kita mulai perjalanan...