48 - Happiness

132K 17.8K 5.4K
                                    

Assalamualaikum, alhamdulillah hari ini aku bisa update Mariposa 2 kembali. 

Siapa yang sudah nungguin part 48 update?

Scene apa yang paling kalian tunggu di cerita Mariposa 2? 

Semoga teman-teman semua masih setia menunggu Mariposa 2 dan masih semangat buat baca Mariposa 2 ya. 

Selalu suka Mariposa 2, support Mariposa 2 dan baca Mariposa 2 ya. 

Dan, selamat membaca Mariposa 2 ^^

*****

Keadaan kampus Universitas Arwana hari ini cukup ramai, mungkin karena sedang ada kunjungan dari siswa dan siswi SMA Arwana kelas tiga yang biasanya memang diadakan setiap tahunnya.

Iqbal memilih untuk duduk di taman dekat fakultasnya, ia ingin ke perpustakaan namun di urungkan, karena ingat jika siang ini dia sudah berjanji ke Acha untuk membelikan gadis itu Boneka Sapi.

"Nggak pulang?" tanya Abdi yang entah datang dari mana dan sejak kapan.

Iqbal menangkat kepalanya, menatap Abdi dengan tatapan datar.

"Nggak," jawabnya singkat.

"Mau ke perpustakaan?" tanya Abdi lagi.

"Nggak."

Abdi menghela napas pelan, berusaha sabar.

"Terus mau kemana habis ini? Kita udah nggak ada kuliah lagi."

"Ke Mall."

Abdi terdiam sesaat, mengerutkan kening heran. Selama kenal Iqbal hampir satu semester lebih, Abdi tidak pernah melihat Iqbal pergi ke Mall. Sesuatu yang cukup langkah menurut Abdi.

"Tumben? Ngapain?"

"Ternak sapi," jawab Iqbal asal, mulai lelah menjawabi pertanyaan Abdi.

Abdi berdecak pelan, tak puas dengan jawaban Iqbal. Abdi memilih duduk di sebelah Iqbal, ikut memandangi taman di sekitar.

"Lo mau beli apa di Mall?" tanya Abdi masih penasaran.

"Boneka sapi," jawab Iqbal cepat.

Kedua mata Abdi membulat sempurna.

"Lo seriusan mau ternak sapi?" tanya Abdi dengan polosnya.

"Hm."

Abdi memeras otaknya dengan cepat, berusaha memahami perkataan Iqbal.

"Mau beli buat pacar lo?" tebak Abdi seolah mendapat pencerahan. Menurutnya, hanya satu hal yang bisa membuat seorang Iqbal bisa bersikap di luar dari biasanya. Yaitu karena sang pacar.

"Iya."

Abdi geleng-geleng sembari menepuk bahu Iqbal pelan.

"Kang bucin emang beda," lirihnya prihatin.

Iqbal mendesis pelan kemudian menyingkirkan tangan Abdi dari bahunya.

"Mau gue temenin nggak?" tawar Abdi.

"Gue masih suka Acha," jawab Iqbal semakin menyebalkan.

Abdi mengelus dadanya, kesabaranya lebih di uji saat ini.

"Gue juga masih suka cewek, wanita, perempuan, lady, girl and women!" seru Abdi tak terima.

Iqbal menghela napasnya pelan, menoleh ke Abdi.

MARIPOSA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang